REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia akan mempertemukan pemimpin Palestina dan Israel di ibu kota Moskow. Pada Kamis (8/9), Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan kedua pemimpin sepakat secara prinsip untuk menggelar pembicaraan.
Rusia berharap ini menjadi cikal bakal pembicaraan damai Timur Tengah. Kedua negara tidak pernah duduk di satu meja sejak lebih dari dua tahun lalu saat pembicaraan yang dimediasi AS runtuh.
Juru bicara Kementerian, Maria Zakharova mengatakan Mahmoud Abbas dan Benjamin Netanyahu telah sepakat bertemu di Moskow. Menurut BBC, awal pekan ini keduanya sepakat untuk bertemu pada Jumat.
Namun pejabat Israel meminta pertemuan ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan. Pertemuan ini diatur oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Hal yang paling penting adalah memilih waktu yang tepat," kata Zakharova. Menurutnya, kontak intensif terus dilakukan dengan kedua negara.
Ini merupakan salah satu indikasi Rusia mendesak pembicaraan dan bersedia jadi tuan rumah. Jika pertemuan ini terlaksana, maka Rusia akan memiliki pengaruh lebih besar di Timur Tengah.
Sejauh ini, peran Rusia di wilayah yang paling besar adalah ikut dalam perang Suriah setelah diminta Presiden Bashar al-Assad. Israel yang tidak ikut campur perang tetap menjalin hubungan erat dengan Rusia untuk menghindari bentrokan.
Baca: Angelina Jolie dari Kurdi Tewas Melawan ISIS