Kamis 08 Sep 2016 19:56 WIB

Pemerintah Jamin Beasiswa Mahasiswa yang Ditahan di Turki

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ilham
Menristek Dikti Mohamad Nasir
Foto: Antara
Menristek Dikti Mohamad Nasir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menjamin beasiswa pendidikan mahasiswa Indonesia yang dihentikan oleh pemerintah Turki. Pemerintah Turki menghentikan beasiswa terhadap sejumlah mahasiswa asal Indonesia karena diduga terkait dengan jaringan Fethullah Gulen.

"Tentang beasiswa yang dihentikan pemerintah Turki, nanti Indonesia akan membiayai itu. Ini harus kita bantu semua," kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (8/9).

Menurut dia, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) ingin agar mahasiswa Indonesia tetap memiliki semangat untuk belajar. Karena itu, pemerintah menjamin biaya pendidikan bagi para mahasiswa tersebut yang tersangkut masalah ini. Bahkan, pemerintah juga mendukung para mahasiswa tersebut jika ingin melanjutkan pendidikannya ke negara lain jika kondisi keamanan di Turki bermasalah.

"Tapi kalau memang nanti di Turki dia kondisi tidak aman, pindah ke negara Eropa lain kita persilakan, nanti pemerintah yang akan menjamin beasiswa mereka," kata Nasir.

Nasir mengatakan, sejumlah mahasiswa yang sebelumnya diduga terkait jaringan Gulen tersebut masih berada di negara Turki. Ia pun menilai, mahasiswa Indonesia tak mengikuti jaringan kelompok Gulen yang merupakan musuh politik pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Rata-rata mereka tidak ikut dan tidak tahu. Jadi mereka mendapatkan beasiswa, tidak tahu pemberi beasiswa itu musuh politiknya Erdogan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement