Kamis 08 Sep 2016 20:16 WIB

Indonesia Dukung Rebuild Syria

Rep: Ratna Puspita/ Red: Ani Nursalikah
Foto milik kelompok antipemerintah Suriah, Aleppo Media Center (AMC) ini menunjukkan warga Suriah yang melihat kerusakan gedung akibat serangan udara di Aleppo, Suriah pada 26 Juli 2016.
Foto: Aleppo Media Center via AP
Foto milik kelompok antipemerintah Suriah, Aleppo Media Center (AMC) ini menunjukkan warga Suriah yang melihat kerusakan gedung akibat serangan udara di Aleppo, Suriah pada 26 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus menjadi satu-satunya kedutaan yang mengikuti pameran Rebuild Syria atau Pembangunan Kembali Suriah di Damascus Fair Ground, 7-11 September 2016. Pameran internasional ini diikuti sekitar 150 stand perusahaan-perusahaan konstruksi dari dalam dan luar negeri Suriah.

Selain Indonesia, negara lain yang juga ikut serta, yaitu Lebanon, Iran, Rusia, Belarusia, Prancis, dan Jerman. Berbeda dengan stand dari negara lain yang diikuti oleh perusahaan swasta, stand Indonesia diisi langsung oleh KBRI dengan menampilkan jasa konstruksi dari dua perusahaan BUMN Indonesia.

Dua perusahaan BUMN yang berpartisipasi, yaitu PT Wijaya Karya Persero (tbk) dan PT INKA Persero. PT Wijaya Karya Persero (tbk) juga mengirimkan tiga orang delegasi dan bahan promosi untuk turut hadir pada pameran pembangunan Suriah ini.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat Hussein Arnous menyampaikan apresiasi penghargaan dan rasa bangganya atas kehadiran Indonesia dalam pameran pembangunan kembali Suriah. "Indonesia, negara muslim terbesar di dunia, mengirimkan perusahannya untuk berkontribusi dalam pembangunan kembali Suriah yang telah dihancurkan oleh para teroris,” kata dia melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (8/9).

“Ini semakin menegaskan Indonesia adalah sahabat sejati rakyat Suriah,” ujar Hussein.

Duta RI untuk Suriah Djoko Harjanto menjelaskan partisipasi Indonesia dalam pameran ini merupakan wujud dari dukungan Indonesia kepada Suriah. “Ini adalah peluang yang sangat bagus untuk perusahaan Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan Suriah pascakonflik," kata dia.

Dia menambahkan, pameran ini juga merupakan peluang yang sangat baik untuk memperkenalkan jasa konstruksi terbaik karya anak bangsa Indonesia kepada masyarakat dan Pemerintah Suriah. Djoko pun mempromosikan PT Wijaya Karya Persero, BUMN yang telah berpengalaman dalam membangun berbagai konstruksi di mancanegara.

Pejabat Fungsi Ekonomi KBRI Damaskus Makhya Suminar Indonesia tidak pernah absen dalam rangkaian pameran pembangunan Suriah. Sebelumnya, Indonesia hadir pada pameran Technobuild Syria pada 16-18 Mei 2016. "Ini merupakan wujud kedekatan KBRI Damaskus dengan Pemerintah Suriah dalam bidang ekonomi dan pembangunan," ujar dia.

Menurut Manajer Divisi Operasi wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara PT WIKA Bimo Prasetyo, perusahaannya telah memiliki jam terbang tinggi dalam bidang konstruksi di mancanegara, seperti Arab Saudi, Tunisia, Aljazair, dan Maroko. “Kini saatnya kami menjajaki pasar baru di Suriah, terutama dalam kerangka pembangunan Suriah pascakonflik.”

Selama kunjungannya ke Suriah, delegasi PT WIKA juga dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat dan asosiasi pengusaha konstruksi di Suriah.

Pameran Rebuild Syria yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah merupakan puncak dari rangkaian pameran pembangunan kembali Suriah pada tahun 2016 ini. Pameran yang diselenggarakan di gedung pameran terbesar kedua di Timur Tengah ini ditargetkan akan dihadiri lebih dari 10 ribu pengunjung.

Pamerain ini juga dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi terkait pelaksanaan Trade Expo Indonesia yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 12-16 Oktober mendatang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement