REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT, SUMUT -- Tujuh kecamatan di Kabupaten Langkat Sumatera Utara yaotu Wampu, Batang Serangan, Padang Tualang, Sawit Seberang, Gebang, Sei Lepan, Secanggang dilanda banjir dan tanah longsor. Tidak ada korban jiwa, warga juga banyak yang mengungsi.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Sei Lepan ada 131 kepala keluarga atau 491 jiwa wara di sana terkena banjir yang terjadi akibat meluapnya sungai Sei Lepan, kata Camat Sei Lepan Faisal Matondang di Sei Lepan, Jumat (9/9).
Faisal Matondang menjelaskan kawasan yang dilanda banjir tersebut meliputi desa Harapan Baru, Desa Lama Baru dan Kelurahan Harapan Jaya. Ketinggian air mencapai 100 sentimeter hingga 150 sentimeter. "Di sini warga juga sudah mengungsi ke berbagai tempat yang lebih aman untuk menyelamatkan diri dari banjir yang melanda tiga desa tersebut," katanya.
"BPBD maupun Kantor Sosial sekarang ini sudah mendirikan dapur umum di kawasan yang dilanda banjir untuk menyelamatkan warga maupun memberikan berbagai kebutuhan makan buat mereka," sambung dia.
Sementara itu sebanyak 480 kepala keluarga di Desa Mekar Sawit, Kelurahan Pomdok, Kelurahan Pajak Sentral di Kecamatan Sawit Seberang Kabupaten Langkat Sumatera Utara dilanda banjir setinggi 50 sentimeter.
Sebagian warga di sana masih ada yang mengungsi di kediaman keluarga mereka maupun di mushala, kata Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Langkat Irwan Syahri.
Kepala BPBD Langkat itu menjelaskan kejadian banjir yang menimpa warga Kecamatan Sawit Seberang itu terjadi sekitar pukul 23.00 Wib, saat itu hujan sangat deras mengakibatkan pemukiman warga terendam air. "Begitu kita mengetahui langsung tim kita terjunkan untuk menyelamatkan warga termasuk mempergunakan perahu karet dimana banyak anggota masyarakat harus dievakuasi ketempat yang lebih aman," katanya.
Dari Kecamatan Wampu Camat Samsul Adha menjelaskan adanya satu rumah yang ditimpa longsor di Dusun IX Desa Besilam Kecamatan Wamp namun tidakada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pemilik rumah Sunarlan (36) berhasil menyelamatkan diri saat pristiwa longsor terjadi, namun akibat kejadian itu ditaksir kerugian mencapai Rp 5 Juta.
Kepala Desa Padang Tualang Arfan Lubis menjelaskan daerahnya juga terkena banjir sebanyak 15 rumah terkana banjir dan puluhan rumah lainnya nyaris di mana ketinggian air disini mencapai 30 centimeter, dan beberapa ruas jalan desa juga digenangi air.
Dari kecamatan Secanggang 20 hektare areal persawahan siap tanam di Desa Teluk dan Desa Kepala Sungai juga terendam banjir dimana disini ketinggia air mencapai satu meter, untuk kecamatan Gebang rumah ibadah dan sekolah juga terendam banjir setinggi 50 centimeter di Desa Paluh Manis Kecamatan Gebang. Para siswa ayang ada di MIS Paluh Manis Gebang tersebut terpaksa diliburkan untuk sementara waktu oleh pihak sekolah.