REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto bersama 10 kabupaten dan kota di Indonesia bersepakat membentuk Jaringan Lintas Perkotaan (JLP) dengan menandatangani kesepakatan kerja sama di berbagai bidang.
Kerja sama tersebut di bidang penataan ruang, promosi dan pengembangan industri, perdagangan dan investasi, pengembangan ekonomi kreatif dan Usaha Mikro Kecil Menengah, Kebudayaan dan Pariwisata, Lingkungan Hidup, dan Kebersihan, pengembangan Sumber Daya Manusia, dan ketahanan pangan.
Penandatangan ini terbilang istimewa karena dilakukan bertepatan dengan Makassar International Eight Festival and Forum (Makassar F8) di atas Tongkang sepanjang 53 meter, lebar 15 meter, tinggi 3.5 meter dan bertonase (gross ton) 600 ton yang bersandar di Pantai Losari, Jumat, (9/09).
"Melalui kerja sama ini diharapkan ada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat anggota Jaringan Lintas Perkotaan," sebut Wali Kota Danny.
Seperti diketahui pemerintah kota Makassar memiliki sejumlah program unggulan yang telah diadopsi oleh pemerintah pusat. Jumlahnya mencapai lima program di berbagai bidang seperti kependudukan, kesehatan, keluarga berencana, dan bidang kebersihan kota.
"Kami memiliki program Smart Card, Kartu Anak Makassar, Lorong KB, Bank Sampah Induk, dan Telemedicine," kata Danny.
Ia juga memperkenalkan terobosan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang mampu mengetahui jumlah penduduka secara real time dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Bersama Pemerintah kota (Pemkot) Makassar ada Pemkot Palu, Pekalongan, Sawah Lunto, Palangkaraya, Kediri, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kolaka, Pangandaran, Parigi, Bone, serta Jeneponto yang tergabung dalam JLP.
Asisten II Pemkot Palu, Ansyar Sutiadi menuturkan banyak hal yang ingin dicapai melalui terbentuknya JLP, salah satunya sharing pengetahuan ataupun program antar kabupaten dan kota. "Pemerintah bisa saling bertukar ide dan gagasan termasuk dalam pengembangan SDM dan program yang telah berjalan," jelasnya.