REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peristiwa tragis 11 September pada 15 tahun lalu masih terkenang dalam ingatan masyarakat dunia terutama warga Amerika Serikat. Terjatuh dan hancurnya Menara Kembar World Trade Center oleh serangan teroris ini telah menyebabkan lebih dari 2.600 orang terbunuh.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/9), tempat peristiwa mengerikan itu masih menjadi daya tarik para turis dari seluruh dunia. Beberapa di antaranya sengaja berhenti sejenak untuk melakukan refleksi.
Namun beberapa wisatawan lainnya justru lebih senang menghabiskan waktu dengan berswafoto di sekitar Museum Nasional Memorial 11 September. Hingga saat ini, lebih dari 28 juta orang telah melihat memorial 11 September tersebut. Tujuh juta di antaranya telah mengunjugi museum semenjak tempat tersebut dibuka lima tahun lalu.
Rosanne Hughes harus kehilangan suaminya pada peristiwan mengerikan itu. Saat itu, sang suami tengah kunjungan kerja di salah satu ruangan menara tersebut.
Melihat kondisi saat ini, dia berpendapat, para pengunjung yang berkeliaran di museum memorial terkadang terlihat kurang sopan dan tidak sensitif. "Sangat tidak sopan bagi mereka yang mengunjungi tempat tersebut lalu foto selfie dan tersenyum ke kamera dengan latar belakang di mana menara tersebut jatuh," kata dia.
Dia sering menyaksikan pengunjung tertawa bersama keluarganya lalu berlari dan bersenang-senang. Situasi tersebut jelas menandakan mereka tidak paham apa maksud dan tujuan didirikannya museum tersebut.