REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong industri IHI Corporation Japan untuk terus mengembangkan usahanya pada bidang gasifikasi batubara di Indonesia. Upaya ini dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri pupuk dan petrokimia.
“Kita punya cukup banyak batubara yang berkalori rendah dan perlu dikonversi untuk menjadi gas sintetis, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk dan metanol,” kata Airlangga usai melakukan pertemuan dengan Presiden Direktur IHI Corporation Japan Tsugio Mitsuoka di Kantor Kementerian Perindustrian, Jumat (9/9) sore.
Ia menyampaikan, IHI Corporation Japan telah membuat protoype plant project untuk gasifikasi batubara di area pabrik Pupuk Kujang, Jawa Barat. Dalam kerja sama tersebut, anak usaha PT Pupuk Indonesia ini menjadi penyedia lahan sedangkan IHI Corporation menjadi pengembang dan penyedia teknologi.
Menurut Airlangga, gasifikasi juga merupakan salah satu energi alternatif yang bisa digunakan untuk industri. Apalagi, kebutuhan gas di industri pupuk cukup besar. "Dalam waktu dekat, saya akan undang juga pelaku industri pupuk untuk membicarakan hal ini," ujarnya.
Dalam siaran pers yang Republika.co.id terima, ia mengatakan pabrik sudah dibangun sejak Agustus 2013. Pada Januari 2015 masuk tahap pengujian dan sukses melakukan gasifikasi batubara pertama. “Makanya, kami akan lihat success project-nya hingga saat ini,” kata Airlangga.
Diperkirakan, pabrik beroperasi komersial pada 2017. Dalam masa pengujian, pabrik mengubah 50 ton batubara menjadi 1.800 juta metric british thermal unit (mmbtu) gas per hari. Adapun komposisi gas yang dihasilkan adalah 20 persen gas CO, 30 persen gas CO2, dan 50 persen gas H2.
Di samping itu, kata dia, IHI Corporation berkomitmen akan melibatkan ahli dalam negeri pada setiap proyeknya. “Mereka juga punya PT Cilegon Fabricators yang akan mengisi proyek pembangkit listrik 35 ribu Megawatt. Mereka juga telah mampu bikin boilers ukuran besar,” Airlangga menjelaskan.