REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicaya Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi mengatakan, Liga Arab harus mendesak Saudi menghentikan dukungannya terhadap kelompok teroris. Pernyataannya Qasemi disampaikan, Jumat, menyusul perang kata-kata Saudi-Iran dalam sepekan terakhir ini.
Qasemi menilai dukungan sepihak Liga Arab terhadap Saudi tak hanya meningkatkan instabilitas dan kericuhan di kawasan, namun juga membuat Riyadh lebih banyak membunuh warga sipil di negara Arab.
Seperti dilansir IRNA, Jumat (9/9), Ia meminta Liga Arab mendorong perdamaian di kawasan dengan meminta Saudi menghentikan intervensinya di Yaman, Irak, Suriah dan Bahrain. Soal haji, ia menekankan kerabat Iran korban tragedi Mina tahun lalu ingin agar Riyadh merasa bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Perang kata-kata antara kedua negara kembali menghangat menyusul pernyataan Pemimpin Spiritual Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyudutkan Saudi. Ia menuduh Saudi telah melakukan 'pembunuhan' beberapa di antaranya dan menggambarkan penguasa Saudi tak bertuhan dan tidak beragama.
Grand Mufti Saudi Syeikh Abdulaziz al-Syeikh mengaku tak terkejut dengan tuduhan tersebut. "Kita harus memahami bahwa mereka bukanlah Muslim, musuh utama mereka adalah pengikut Suni," ujar Al-Syeikh seperti dikutip Arab News.
Baca juga, Perang Kata-Kata Berlanjut, Grand Mufti Saudi: Pemimpin Iran Bukan Muslim.
Ia menggambarkan pemimpin Iran sebagai anak-anak 'tukang sihir' mengacu pada paham Zoroaster yang diyakini bangsa Persia sebelum kedatangan Islam. Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menilai hal itu bukti dari kefanatikan pemimpin Arab.