REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengecam tindakan Korea Utara dan mendesak agar resolusi Dewan Keamanan PBB segera diterapkan secara ketat.
"Pembangkangan (Korea Utara) terhadap hukum internasional dan opini masyarakat dunia layak dikecam dengan kuat," tulis Lavrov dalam sebuah pernyataan.
Ia juga menyatakan, tindakan Korea Utara yang bertujuan untuk merusak sistem nonproliferasi global, serta menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan di semenanjung Korea dan kawasan Asia-Pasifik.
Menurut Lavrov, yang dikutip CNN, tindakan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan menuai konsekuensi negatif bagi dirinya, serta Korea Utara. Lavrov juga menekan Korea Utara untuk menghentikan uji coba nuklir dan mematuhi resolusi PBB.
"Kami bersikeras agar pihak Korea Utara menghentikan petualangan berbahaya ini, ketat mematuhi semua persyaratan Dewan Keamanan PBB, dan benar-benar meninggalkan program rudal nuklirnya, serta kembali ke Perjanjian Nonproliferasi Nuklir,"
Perjanjian Nonproliferasi Nuklir adalah kesepakatan dunia untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir. Dilansir dari CNN, Korea Utara menarik diri dari perjanjian ini pada 2003.
Baca juga, Rusia: Perlu Cara Baru Hadapi Korut.
Keputusan Korea Utara tersebut membuat negara tetangganya di Asia khawatir. Namun, Pyongyang menyatakan lewat media pemerintah KCNA pada 10 Januari 2003, tidak memiliki niatan untuk memproduksi senjata nuklir.