REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang laki-laki Mesir, Bassem Youssef mengatakan, peristiwa 9 September bukan hanya sebuah tragedi biasa. Namun, peristiwa itu merupakan awal mula banyaknya kekacauan yang menimpa umat Muslim di Timur Tengah.
Youssef menambahkan, mengapa ia harus meminta maaf atas tragedi yang tak pernah ia lakukan. "Mengapa saya harus meminta maaf hanya karena pelaku 9/11 memiliki agama yang sama dengan saya, memiliki bahasa yang sama dengan saya, memiliki kulit yang sama dengan saya? Saya tak pernah melihat jika pelaku teror memiliki agama dan bahasa lain, maka seluruh orang yang seagama dengannya turut dihujat, hanya Muslim saja yang mengalami ini," kata Youssef.
Pandangan Youssef ini dibenarkan oleh banyak umat Muslim lainnya di dunia. "Banyak umat Muslim yang saya hubungi melalui email, telepon, dan media sosial sepakat dengan kata-kata Youssef, hingga saat ini, 15 tahun peristiwa 9/11, umat Muslim di Timur Tengah masih merasakan dampaknya," kata Komedian Politik Dean Obeidallah seperti dilansir Huffington Post, Sabtu, (10/9).
Pada peringatan 15 tahun tragedi 9/11, kata Dean, warga Amerika fokus bagaimana peristiwa itu mengubah bangsa Amerika. "Secara personal peristiwa itu juga mengubah hidup saya meskipun saya jarang sekali kontak dengan warisan Arab dan agama Islam, namun demonisasi Arab dan Muslim pascatragedi 9/11 berdampak pada hidup saya," katanya.
Sebelum tragedi 9/11, Dean mengaku tak pernah pergi ke Timur Tangah. Ia kala itu juga tak pernah berpikir untuk pergi ke sana. Namun setelah peristiwa itu, ia memutuskan untuk melancong, berkelana ke berbagai negara di Timur Tengah. "Saya telah memeluk warisan Arab dan Islam di diri saya, saya juga pergi ke negara-negara Timur Tengah dari Mesir sampai Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya untuk bekerja atau hanya untuk kesenangan saja."
Sekarang, ujar Dean, ia memiliki begitu banyak teman dari negara-negara di Timur Tengah. Ia sering menghubungi teman-temannya via media sosial maupun bertemu langsung. "Saya berteman dengan mereka dan mencaritahu bagaimana setelah peristiwa 9/11 berdampak pada kehidupan mereka selama ini."
Peneliti Ilmu Politik dari Mesir, Karim Kasim mengatakan, sebenarnya Timur Tengah hancur lebur karena peristiwa 9/11. Timur Tengah menjadi medan perang dengan slogan barat perang terhadap terorisme.
Bahkan, jatuhnya Irak juga disebabkan oleh perang terhadap terorisme yang digaungkan oleh barat. Perang Irak menyebabkan 160 ribu warga sipil meninggal. Banyaknya warga Irak yang meninggal membuat Irak punya masalah mengenai kuburan yang kadang mengganggu.
Seorang pengacara dari Israel, Jalal Ayoub mengatakan, perang saudara di Suriah, teror ISIS dan perpecahan Suni dan Syiah merupakan permasalahan yang masih dihadapi oleh dunia Arab hingga saat ini. Ini juga merupakan salah satu dampak dari perang Irak.