Ahad 11 Sep 2016 11:49 WIB

Ribuan Orang Kecam Tradisi Adu Banteng Spanyol

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Matador
Foto: dw-world.de
Matador

MADRID -- Sebanyak ribuan orang terlihat memenuhi sepanjang jalan di Ibu Kota Spanyol, Madrid, Sabtu (10/9). Mereka datang untuk berunjuk rasa menuntut diakhirinya tradisi kontroversial adu banteng di negara itu. 

Para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan bahwa adu banteng adalah sekolah dari kekejaman. Selain itu, beberapa pengunjuk rasa lainnya juga membawa poster yang menuliskan tradisi itu sebagai tindakan memalukan negara. 

Adu banteng atau corrida de toros merupakan kebudayaan khas Spanyol yang biasanya diselenggarakan di Sevilla dan kota-kota lainnya di negara itu. Pertarungan melibatkan matador dan banteng dalam satu arena. 

Juli lalu, matador profesional Victor Barrio (29) tewas akibat serudukan banteng yang mengenai dadanya.

Meski kerap menelan korban jiwa, jumlah acara adu banteng di Spanyol setiap tahunnya masih tinggi. Ada sekitar 2.000 acara adu banteng yang digelar di negara itu. 

Namun, pemerintah di beberapa wilayah Spanyol telah melarang adu banteng. Salah satunya Castilla y Leon yang. Selain mengkhawatirkan keselamatan matador, banyak warga di Spanyol yang menilai tradisi ini sangat kejam untuk banteng. 

Penyiksaan hewan dianggap telah dilakukan dengan tujuan hiburan semata.  "Saya pikir hukum harus ditegakkan karena banteng ini telah menderita. Kita di sini menyiksa mereka sebagai hiburan," ujar salah satu warga bernama Azucena Perez, dilansir //BBC//, Ahad (11/9). 

Dalam jajak pendapat  terbaru, dukungan publik untuk terus mengadakan acara adu banteng telah berkurang cukup banyak. Namun, di beberapa wilayah, seperti San Fermin, Pamplona banyak orang yang tetap ingin menonton, termasuk wisatawan dari mancanegara. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement