Ahad 11 Sep 2016 16:31 WIB

Masjid Negara Malaysia Didesain Serupai Lambang Lima Rukun Islam

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Masjid Nasional Malaysia
Foto: bujangmasjid.blogspot.com
Masjid Nasional Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkat sentuhan tiga arsitek andal, yaitu Howard Ashley dari Departemen Pekerjaan Umum Inggris dan dua warga asli Malaysia,  yakni Hisham Albakri dan Baharuddin Kassim, Masjid Negara Malaysia berdiri megah dan menawan dengan konsep modern tradisional.  

Masjid yang diresmikan pada 27 Agustus 1965 ini memancarkan keindahan arsitektur modern yang terpancar dari setiap unsur bangun tanpa meninggalkan kekayaan mosaik budaya dan tradisi Islam tradisional.

Gaya modern yang diadopsi tampak dari penutup atau atap masjid yang memiliki 18 sudut. Atap atau kubah utama masjid ini didesain menyerupai bintang melambangkan 13 negara bagian Malaysia dan lima Rukun Islam.

Untuk memberikan kesan padat, atap dengan desain bintang ini dikeliling kubah kecil sebanyak 48 kubah dengan warna senada.

Sisi dalam kubah payung dihias dengan ukiran kaligrafi Alquran. Sedangkan, bagian puncak bangunan menaranya menyerupai bentuk payung yang sedang tertutup.

Atap utama berstruktur beton bertulang tanpa ditopang tiang berfungsi memberiakan ruang yang lebih lega. Jika dilihat dari udara, atap masjid berwarna biru ini tampak seperti payung separuh terbuka, melambangkan aspirasi negara yang independen.  

Konsep bangunan masjid yang rampung dikerjakan selama tiga tahun, sejak 1962 hingga 1965 ini, menyerupai rumah panggung Melayu yang berdiri kokoh di atas tonggak dari beton.

Beton yang menjadi bagian utama badan masjid ini diberi variasi berupa lubang dengan desain yang menarik, sehingga tak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara. Konsep yang demikian konon adalah karakter arsitektur tropis modern yang khas lokal.

Berdiri di atas lahan seluas 13 hektare, masjid yang berlokasi di Kuala Lumpur ini dikelilingi kolam, air mancur, dan taman, sehingga membuat siapa saja yang berada di kompleks masjid terasa nyaman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement