REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau pada masyarakat kembali mencanangkan gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik). Hal tersebut merupakan upaya untuk mencegah penularan virus zika melalui nyamuk aedes aegypti di lingkungan rumah.
"Zika ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Humammad Subuh dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (11/9).
Selain program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus, Subuh menjelaskan, pada 2015 pemerintah telah mencanangkan gerakan satu rumah satu jumantik. Gerakan itu, ia melanjutkan, merupakan terobosan dalam pengendalian demam berdarah (DBD) berbasis keluarga dan masyarakat. Menurutnya, sumber penularan zika dan DBD, yaitu aedes aegypti.
"Sehingga strategi pendekatan keluarga dengan gerakan satu rumah satu jumantik untuk pencegahan penularan Zika sangat relevan," ujar Subuh.
Pada strategi ini, ia menjelaskan, setiap rumah tangga mempunyai satu jumantik, yaitu Jumantik Rumah. Tugasnya, memeriksa jentik dan melaksanakan PSN 3M Plus secara mandiri di rumahnya masing-masing secara rutin setiap pekan.