Senin 12 Sep 2016 04:46 WIB

Tiga Perempuan Tewas Setelah Ledakkan Kantor Polisi Kenya

Rep: Puti Almas/ Red: Israr Itah
Kantor polisi Mombasa, Kenya rusak setelah diledakkan tiga perempuan menggunakan bom molotov.
Foto: REUTERS/Joseph Okanga
Kantor polisi Mombasa, Kenya rusak setelah diledakkan tiga perempuan menggunakan bom molotov.

REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Sebanyak tiga perempuan dilaporkan melancarkan serangan ke sebuah kantor polisi utama di Mombasa, Kenya, Ahad (11/9). Para petugas keamanan terpaksa melakukan serangan balik dan menewaskan mereka. 

Ketiga perempuan disebut mengenakan penutup kepala saat memasuki kantor polisi. Pada awalnya, mereka mengatakan ingin melaporkan pencurian yang terjadi. 

"Saat ditanyai petugas polisi, satu orang mencabut pisau dan lainnya melempat bom molotov ke kantor polisi," kata Patterson Maelo Komandan Polisi Mombasa, seperti dikutip Reuters.

Dalam peristiwa itu, dua petugas yang berhadapan langsung dengan penyerang terluka. Salah satu laporan dari BBC menyebutkan, ketiga perempuan itu mengenakan rompi antipeluru di bawah baju mereka. Sementara, seorang perwira polisi meyakini bahwa mereka adalah bagian dari kelompok radikal dan memiliki misi khusus.

Kota Mombasa, dengan populasi Muslim yang besar di Kenya, telah menjadi target militan Islam dalam beberapa tahun terakhir. 

 

Belum dipastikan siapa pihak yang berada di balik serangan itu. Namun, Al Shabab, kelompok yang berbasis di Somalia diduga kuat terkait. 

Selama ini, Al Shabab telah melakukan berbagai serangan di Kenya sejak 2011 lalu. Ini terjadi ketika pasukan Kenya dikerahkan membantu membersihkan Somalia dari berbagai kelompok militan.

Serangan terbesar dilakukan Universitas Garissa pada April 2015. Saat itu, 147 orang tewas. Selain itu, serangan di sebuah pusat perbelanjaan di Westgate, Nairobi juga terjadi pada 2013 dan membuat 68 orang tewas.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement