REPUBLIKA.CO.ID, MOMBASA -- Sebanyak tiga perempuan dilaporkan melancarkan serangan ke sebuah kantor polisi utama di Mombasa, Kenya, Ahad (11/9). Para petugas keamanan terpaksa melakukan serangan balik dan menewaskan mereka.
Ketiga perempuan disebut mengenakan penutup kepala saat memasuki kantor polisi. Pada awalnya, mereka mengatakan ingin melaporkan pencurian yang terjadi.
"Saat ditanyai petugas polisi, satu orang mencabut pisau dan lainnya melempat bom molotov ke kantor polisi," kata Patterson Maelo Komandan Polisi Mombasa, seperti dikutip Reuters.
Dalam peristiwa itu, dua petugas yang berhadapan langsung dengan penyerang terluka. Salah satu laporan dari BBC menyebutkan, ketiga perempuan itu mengenakan rompi antipeluru di bawah baju mereka. Sementara, seorang perwira polisi meyakini bahwa mereka adalah bagian dari kelompok radikal dan memiliki misi khusus.
Kota Mombasa, dengan populasi Muslim yang besar di Kenya, telah menjadi target militan Islam dalam beberapa tahun terakhir.
Belum dipastikan siapa pihak yang berada di balik serangan itu. Namun, Al Shabab, kelompok yang berbasis di Somalia diduga kuat terkait.
Selama ini, Al Shabab telah melakukan berbagai serangan di Kenya sejak 2011 lalu. Ini terjadi ketika pasukan Kenya dikerahkan membantu membersihkan Somalia dari berbagai kelompok militan.
Serangan terbesar dilakukan Universitas Garissa pada April 2015. Saat itu, 147 orang tewas. Selain itu, serangan di sebuah pusat perbelanjaan di Westgate, Nairobi juga terjadi pada 2013 dan membuat 68 orang tewas.