REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menargetkan penerimaan zakat hingga akhir 2016, yakni sebesar Rp2 Miliar. "Tahun ini target kami cukup ambisius dan jika dibandingkan dengan tahun lalu ada lonjakan target yang tinggi sekitar 250 persen," kata Ketua Baznas Kota Sukabumi, Fifi Kusumajaya di Sukabumi, belum lama ini.
Menurutnya, hingga Agustus ini penerimaan zakat dari masyarakat sekitar Rp1,2 miliar atau 60 persen dari yang ditargetkan. Namun, dia optimistis penerimaan tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.
Tahun lalu penerimaan zakat di Baznas Kota Sukabumi hanya sekitar Rp900 juta, tetapi jika dibandingkan dengan 2016, baru Agustus saja sudah mencapai Rp1,2 miliar sehingga sampai akhir tahun target penerimaan zakat Rp2 miliar akan tercapai.
"Kami optimis target ini bisa tercapai sehingga target penyaluran bantuan khususnya untuk peningkatan kesejahteraan bisa tercapai," katanya.
Karena itu, Fifi mengatakan, untuk mengoptimalkan penarikan zakat di lingkungan Pemda Kota Sukabumi, Baznas sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz untuk mendorong seluruh PNS dapat menyalurkan zakatnya melalui Baznas.
Bahkan, wali kota sudah mengimbau kepada seluruh pimpinan OPD sampai lurah untuk menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Untuk itu ia berharap seluruh umat Islam untuk membayar zakatnya.
Pendapatan zakat yang sudah dikumpulkan oleh Baznas didistribusikan kepada delapan asnaf sesuai syariat Islam dan UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat dengan prioritas pengentasan kemiskinan, yaitu kebodohan dan kefakiran.
Sementara itu, Muraz mengatakan, pihaknya berkomitmen terus menyuarakan zakat menjadi suatu kewajiban yang tidak boleh dilupakan umat Islam. Dan pihaknya berencana akan melakukan Gerakan PNS Berzakat. "Zakat juga berfungsi sebagai sarana perwujudan solidaritas sosial, pengentasan kemiskinan, pembiayaan pendidikan hingga pertolongan terhadap kaum yang menderita," katanya.