REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melihat warga kurang terurus, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) menyalurkan kurban kepada warga bekas gusuran kawasan Marunda.
Ketua PB NU KH Said Aqil Siradj mengatakan, pembagian daging kurban akan ditangani Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU). Selain ke binaan lembaga-lembaga di bawah koordinasi NU, kurban juga akan dibagikan ke warga korban gusuran Marunda.
Direktur Utama NU Care-LAZISNU, Syamsul Huda mengatakan, kurban PB NU disalurkan kepada warga yang terkena penggusuran dan kini menetap rusun Marundas serta warga miskin di sekitar rusun tersebut. ''Kami lihat warga bekas gusuran tidak ini ada yang mengurus sehingga kami masuk ke sana,'' kata Syamsul usai proses pemotongan kurban di halaman Gedung PBNU, Senin (12/9).
Selain kepada warga di rusun dan sekitar rusun Marunda, pembagian PBNU tahun ini disalurkan pula ke warga sekitar PBNU yang termasuk mustahik serta binaan-binaan lembaga NU baik lembaga kesehatan, dakwah, takamir masjid, fatayat, dan lainya. Lembaga-lembaga ini tersebar antara lain di Serang Tanara, Tangerang, Depok Kedoya, Lombok Timur, Surabaya, dan Cirebon.
Total pemerima kurban PBNU di Jakarta diprediksi sekitar 10 ribu penerima termasuk warga Marunda. Di Marunda sendiri ada satu ekor sapi dengan bobot satu ton yang dikurbankan. Di PBNU pusat saja, total sapi yang dikurbankan tahun ini sebanyak 47 ekor.
''Alhamdulillah pula tahun ini sapi yang dikirim ke PBNU bobotnya di atas 400 kilogram, bahkan ada yang berbobot 1,2 ton. Satu ton sapi bisa mengasilkan 600 kantong daging kurban siap bagi,'' tutur Syamsul.
Selain pada hari H Idul Adha, biasanya PBNU juga masih menerima titipan hewan kurban yang menyusul disembelih pada hari tasyrik. Tahun rencananya pengurus NU cabang istimewa di luar negeri akan menyusulkan kiriman hewan kurban, namun belum diketahui jumlahnya. Diakui Syamsul, sebagian mereka ada saja yang meminta kurban dibagikan ke daerah tertentu.