Senin 12 Sep 2016 16:31 WIB

16 Ribu Tiket Pembukaan PON XIX Disiapkan

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Friska Yolanda
Pekerja menyelesaikan pemasangan peralatan untuk upacara pembukaan PON XIX Jabar 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jabar, Kamis (25/8).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Pekerja menyelesaikan pemasangan peralatan untuk upacara pembukaan PON XIX Jabar 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jabar, Kamis (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat menyiapkan 16 ribu tiket untuk upacara pembukaan PON pada 17 September mendatang di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). ,16 ribu tiket ini tidak diperjualbelikan dan diperuntukkan bagi undangan serta masyarakat sekitar.

Ketua Umum PB PON XIX yang juga Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan stadion GBLA sejatinya dapat menampung hingga 30 ribu orang untuk pembukaan. Namun, tiket yang dicetak hanya 16 ribu bagi para undangan di luar tamu VVIP, VIP, dan pengisi acara serta panitia.

"Tiket yang disediakan di luar VVIP dan VIP," kata Heryawan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/9).

Tiket dikelola oleh Ketua Harian dan Kompartemen III PB PON XIX. Sehingga diharapkan tiket dapat terdistribusi sesuai peruntukkannya.

Heryawan menyebutkan akan mendahulukan tamu dan undangan untuk menempati kursi penonton di GBLA. Meski demikian, bukan berarti masyarakat tidak diberi kesempatan menonton upacara pembukaan gelaran akbar empat tahunan sekali tersebut.

PB PON telah menyiapkan tiket bagi warga sekitar Stadion GBLA. Tiket ini akan diberikan gratis oleh pihak kecamatan.

"Untuk masyarakat Gedebage yang dekat GBLA via kecamatan kita siapkan 200 tiket. Tiket itu tidak dijual tapi juga terbatas. Memang permintaan dari masyarakat sangat banyak tapi tetap kita dahulukan undangan," ujarnya.

Heryawan memperkirakan ada 25 ribu tamu resmi PON XIX di Jawa Barat selama tiga pekan. Tamu tersebut terdiri dari kontingen, official, dan pendukung pertandingan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement