REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada 2017) tidak lama lagi akan digelar. Kabupaten Batang adalah satu daerah yang akan melaksanakan pesta demokrasi itu di awal tahun depan.
Menanggapi suhu politik yang semakin memanas, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo memberikan pesan kepada jemaah shalat Idul Adha di Mesjid Alun-Alun Kabupaten Batang, Senin (12/09). "Kita sudah merasakan perubahan. Pengorbanan Rakyat Batang sudah membawa daerah kecil di Jalur Pantura ini memasuki era baru, menjadi panutan bagi Indonesia," ucapnya.
Yoyok juga mengatakan, petinggi daerah tidak akan bisa berbuat banyak, tanpa pengorbanan dari rakyat. Karena itu, ia mengimbau agar warga memilih pemimpin yang mampu bekerja bersama rakyat.
Pemimpin yang nanti dipilih, lanjut dia, harus mampu menjaga dan menghargai semangat rakyat. Pemimpin yang mendidik, bekerja sama dengan rakyat, tanpa harus saling menghujat. ''Jangan sampai mengubur dalam-dalam demokrasi yang sudah Kita perjuangkan," tambah Penerima Bung Hatta Anticorruption Award 2015 itu.
Dalam suasana Idul Adha ini, Bupati Yoyok mengajak warga untuk mengawal proses transisi kepemimpinan di Batang. Sebab, berkat pengorbanan rakyat, banyak orang datang untuk belajar demokrasi di Batang.
Menurutnya, Batang sudah bisa melaksanakan pilkades bersih tanpa politik uang dan transparansi dana desa. Sehingga, transisi kepemimpinan nanti harus benar-benar berjalan baik. ''Rakyat harus pastikan semua gagasan yang baik dapat berkelanjutan," kata Mantan Anggota BIN itu.
Yoyok Riyo Sudibyo sudah berkali-kali menyatakan tidak akan mencalonkan diri lagi di Pilkada Batang 2017 nanti. Bagi Yoyok, mengawal transisi kepemimpinan adalah tugas terberat seorang pemimpin. "Tugas seorang pemimpin adalah melahirkan pemimpin yang lebih baik. Kalau yang mati-matian mempertahankan kekuasaan, itu adalah penguasa," tutup Yoyok.