Selasa 13 Sep 2016 07:35 WIB

Kota Korban Gempa Italia Bisa Tuntut Charlie Hebdo

Charlie Hebdo
Foto: www.lavozdelinterior.com.ar
Charlie Hebdo

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebuah kota di Italia sedang mengusahakan langkah hukum terhadap majalah satir Perancis, Charlie Hebdo, atas karikatur yang menunjukkan para korban gempa sebagai semacam makanan, dan gambar lainnya yang memperlihatkan para mafia bersalah atas banyaknya korban.

Salah satu karikatur, yang diberi judul "Gempa Bumi Ala Italia," menunjukkan gambar seorang pria yang mengalami luka dengan sebutan "Penne (sejenis pasta) dengan saus tomat," seorang wanita yang tergores dan bengkak "Penne au gratin," dan sebuah gedung yang runtuh dengan darah dan kaki yang muncul dari dalamnya dengan sebutan "Lasagna (sejenis pasta lain)".

Setelah warga Italia mengeluarkan reaksi marah, majalah itu, yang terkenal atas karikaturnya yang provokatif, mengeluarkan gambar kedua, yang menunjukkan seorang pria yang setengah terkubur di bawah puing bangunan yang menyebutkan: "Warga Italia, Charlie Hebdo bukan yang membangun rumah kalian, tapi para mafia!".

Amatrice, yang menjadi tempat asal saus pasta "amatriciana" itu menjadi salah satu lokasi gempa 24 Agustus lalu. Pemerintah setempat menyebut karikatur itu sebagai "sebuah hinaan yang mengerikan, tak berperasaan dan aneh terhadap para korban," Mario Cicchetti, seorang pengacara dari balai kota Amatrice mengatakan kepada wartawan Reuters.

Mereka telah meminta jaksa penuntut setempat untuk menyelidiki Charlie Hebdo atas tuduhan "pencemaran nama baik," sebuah kejahatan yang dapat dimintai pertanggungjawaban oleh kota itu.

Meskipun karikatur itu diterbitkan di Perancis, Cicchetti mengatakan bahwa kasus hukumnya dapat dibawa ke Italia dikarenakan karikatur itu telah tersebar luas di negara tersebut.

Sebanyak 12 orang tewas di kantor Charlie Hebdo, Paris pada 2015 lalu oleh para militan ekstremis yang menuduh majalah itu menghina Nabi Muhammad.

Sektor konstruksi di Italia telah lama mengalami permasalahan regulasi, dan baik pekerjaan bangunan biasa maupun rekonstruksi pasca-bencana terkadang terlibat dengan kejahatan terorganisir.

Saat ini semua berada di pengadilan Rieti, dekat Amatrice, untuk memutuskan apakah mereka akan melakukan penyelidikan terhadap pembuat karikatur dan kepala redaksi majalah itu, Cicchetti mengatakan.

Pihak Charlie Hebdo belum mengeluarkan komentar terkait.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement