REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dua helikopter jenis MI-8 dan Sikorsky kembali diterbangkan guna menanggulangi kebakaran hutan dan lahan melalui operasi pengeboman air di Hutan Lindung Suligi di perbatasan Kampar-Rokan Hulu, Riau, Senin (12/9). Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfian di Pekanbaru menegaskan, kebakaran yang terjadi merupakan imbas dari kebakaran yang terjadi sehari sebelumnya.
"Titik api masih berada di lokasi yang sama dengan kemarin," katanya, Senin (12/9).
Untuk itu, jika kemarin pengeboman air dilakukan dengan satu helikopter, pada hari ini dikerahkan dua unit heli dengan harapan titik api berhasil dibasmi. Dari udara, terpantau asap tebal dari dua titik puncak bukit membumbung dan berpotensi mencemari udara di sekitar lokasi kebakaran.
Sementara itu, MI-8 dan Sikorsky terpantau silih berganti melakukan pemadaman. Total lebih dari 60 kali pengeboman air dilakukan kedua heli yang masing-masing mampu memuntahkan 5 ton sekali terbang itu. Kawasan Hutan Lindung Bukit Suligi merupakan hamparan hutan tropis? basah, dengan luas areal sekitar 300 hektare di Rokan Hulu. Kawasan tersebut berjarak sekitar 139 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Pada saat pemadaman berlangsung, terlihat jelas bekas aktivitas pembalakan liar di kawasan tersebut. Sejumlah gubuk juga terlihat jelas di sekitar lokasi itu. Sementara itu, berdasarkan laporan tim udara, saat pemadaman berlangsung terlihat pula sejumlah orang yang sedang beraktivitas tidak jauh dari bekas pembalakan liar dan titik api. Beberapa dari mereka dilaporkan pergi saat melihat tim udara mendekat.