Selasa 13 Sep 2016 09:57 WIB

Pasukan Oposisi Suriah Sepakat Gencatan Senjata

Rep: dian erika / Red: Budi Raharjo
Pasukan oposisi Suriah
Foto: Reuters
Pasukan oposisi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan oposisi Suriah sepakat mematuhi gencatan senjata hingga akhir pekan ini. Gencatan senjata yang diprakarsai Amerika Serikat dan Rusia ini dimulai sejak Senin (12/9) malam. 

Dilansir dari Asociated Press, Selasa (13/9), gencatan senjata menandai upaya perdamaian baru di tengah konflik yang telah berlangsung sejak 2011 tersebut. Perang Suriah tercatat telah menewaskan lebih dari 250 ribu orang dan belasan juta warga mengungsi dari rumah mereka.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov, mengatakan pembicaraan damai antara pemerintah dan pihak oposisi dapat dilanjutkan sesegera mungkin. Pernyataan tersebut juga didukung oleh beberapa negara barat lainnya. Mereka berharap, perundingan perdamaian dapat mencari solusi untuk mengalahkan ISIS dan kelompok ekstremis lain di Suriah.

Beberapa jam sebelum gencatan senjata mulai berlaku, Presiden Assad berjanji bahwa pemerintahannya akan kembali mengambil alih Suriah. Di Jenewa, utusan PBB untuk Suriah mengatakan, pihaknya akan memantau awal gencatan senjata.

Pemberontak dan pemerintah Suriah diharapkan untuk berhenti menyerang satu sama lain. Sekutu kunci Assad, yakni Rusia, Iran dan kelompok militan Lebanon Hizbullah juga telah mendukung kesepakatan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement