Selasa 13 Sep 2016 14:59 WIB

Warga Solo Berebut Gerebeg Besar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Indira Rezkisari
Warga berebut Gunungan Perempuan pada peringatan Gerebeg Besar Keraton, di Kamandungan, Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng, Jumat (26/10). Tradisi Gerebeg Besar diselenggarakan tiap tahun untuk memperingati Bakda Besar atau Hari Raya Idul Adha.
Foto: Antara
Warga berebut Gunungan Perempuan pada peringatan Gerebeg Besar Keraton, di Kamandungan, Keraton Surakarta Hadiningrat, Solo, Jateng, Jumat (26/10). Tradisi Gerebeg Besar diselenggarakan tiap tahun untuk memperingati Bakda Besar atau Hari Raya Idul Adha.

REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA --- Warga Surakarta antusias mengikuti rangkaian gerebeg besar yang diselenggarakan oleh Kraton Surakarta pada Selasa (13/9) siang.

Sejak pagi, warga sudah berkumpul di depan halaman Keraton. Mereka menunggu prajurit-prajurit dan keluarga keraton keluar mengarak dua gulungan yang dinamai Jaler Esti.

Arak-arakan dua gulungan dimulai dari Keraton dan berakhir di halaman Masjid Agung Keraton Surakarta.

“Saya dapat tempe dan kacang, sudah sering ikut gerebegan kan katanya berkah kalau dapat makanan gulungan,” tutur Cahyo (25 tahun) salah satu warga yang ikut berebut gulungan. Begitupun Surni (35 tahun) yang rela berdesak-desakan berebut mendapatkan beberapa jenis makanan dan sayuran. Meski tak mendapat banyak ia merasa senang.

Kanjeng Pangeran Aryo, Winarto Kusumo mengungkapkan gerebeg besar merupakan merupakan prosesi tahunan yang digelar setiap tanggal 10 Jumawal kalender Jawa. Ini juga sebagai bentuk untuk memperingati hari dan sejarah pengorbanan Nabi Ibrahim AS. “Gerebeg ini sebagai syukur atas karunia hasil bumi, selain itu untuk menghibur abdi dalem dan masyarakat,” tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement