REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN berupaya meminimalisasi gangguan pemadaman listrik di Jakarta. General Manager Divisi Distribusi PLN, Syamsul Huda mengatakan salah satu langkah jangka pendek untuk meminimalisir gangguan pemadaman di Jakarta adalah dengan melakukan sistem paralel. Nantinya, pelanggan tak hanya mendapatkan daya dari satu sumber travo saja, tetapi dari beberapa sumber.
PLN Jelaskan Penyebab Pemadaman Listrik di Jakarta
Syamsul mengatakan nantinya sistem tersebut yang sebelumnya sudah terpasang di Istana Negara sebagai obyek vital akan dilakukan di seluruh wilayah Jakarta. Saat ini PLN sedang melakukan pilot project tersebut di kawasan Mega Kuningan dan SCBD.
"Itu bisa di back-up dari saluran lain. Kita fokus di satu pelanggan misalnya, regulernya dari satu sumber, supaya dia lebih handal, suplainya kita buat lebih dari satu sumber. Ini sumber A misalnya, ini kita bikin sumber B sebagai backup," ujar Syamsul saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (13/9).
Syamsul mengatakan, nantinya jika terjadi gangguan di satu sumber maka akan dibackup melalui sumber kedua dan ketiga. Tahap ini sedang dalam proses pengembangan hingga akhirnya sistem paralel bisa digunakan dan terkoneksi di seluruh Jakarta.
"Kita baru bikin pilot projectnya di Mega Kuningan dan SCBD. Jika ada gangguan apapun (listrik) pelanggan jadi nggak padam," ujar Syamsul.
Dia mengatakan salah satu cara agar pemadaman tidak kembali terjadi di Jakarta perlu adanya penambahan Gardu Induk (GI) baru. Sebab, dari 55 Gardu Induk yang ada saat ini mayoritas memang memiliki beban yang tinggi.
Beban yang tinggi tersebut, kerap kali membuat pasokan listrik ke pelanggan ada gangguan. Selain itu, gangguan tersebut juga kerap terjadi sehingga menimbulkan pemadaman karena adanya pemeliharaan. Untuk mengantisipasi hal tersebut Syamsul menilai, perlu adanya percepatan eksekusi untuk pembuatan GI baru.
"Pada saat terjadi gangguan karena travo GI itu karena overload jadi kalau terjadi gangguan, recovery-nya agak lama. Kenapa? karena gardu yang terganggu gak bisa dipindahkan ke GI yang lain karena GI lain bebannya juga cukup tinggi. Kalau bebannya rendah, beban beban GI yang gangguan tadi bisa dipindahkan," ujar Syamsul.
Syamsul mengatakan memang ada sedikit kendala dalam pembangunan GI ini, salah satunya adalah pembebasan lahan. Hal ini meurutnya menjadi domain PLN Pusat untuk permasalahan tersebut.
Ia mengatakan, selain membangun GI baru, bisa lewat membangun travo baru atau menambah daya dari travo tersebut. Misalnya, Syamsul menjelaskan jika sebelumnya beban travo berada dalam skala 30 Mpa maka bisa ditambah menjadi 60 Mpa.
"Kuncinya percepatan eksekusi, bisa menyelesaikan banyak persoalan, program program yang dicanangkan PLN bisa segera dieksekusi. biar masalah itu bisa teratasi bisa jadi travo yang overload bisa kita atasi. Bisa ditambah travo atau diup dari 30 MpA menjadi 60 Mpa itu bisa mengurangi bebannya. Jadi beban gak tinggi lagi. atau membangun GI baru," ujar Syamsul.