REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan ada beberapa hal yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan pemotongan hewan kurban, bukan cuma di sekolah-sekolah namun di tempat-tempat lainnya.
Salah satunya adalah saat menyembelih hewan kurban, sebaiknya tidak dilakukan di depan hewan kurban lainnya. Sebab ia menilai hal tersebut akan mengganggu psikis hewan yang akan disembelih.
"Motong sapi kan mesti ada aturannya juga. Gak boleh sapi liat sapi dibantai. Langsung berhenti lho sapi dipotong gitu, digiring yang lain berhenti dia. Itu kalau terbuka, langsung kedengaran," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/9).
Ahok melanjutkan, selain itu semua hewan kurban harus terlebih dahulu diperiksa kesehatannya. Hal itu untuk mencegah adanya bibit penyakit yang dibawa oleh hewan kurban yang bisa menular ke manusia.
"Makanya saya bilang lebih baik diperiksa. Pemotongannya lebih rapi," katanya.
Sementara terkait pemotongan hewan kurban di Sekolah, Ahok mengatakan pada dasarnya ia tidak setuju dengan hal tersebut. Salah satu pertimbangannya adalah menjaga kesehatan murid-murid sekolah.
"Tapi ya, karena semua ngotot mau begitu (memotong hewan kurban di sekolah), dianggap pesta. Di Timur Tengah saja gak begitu," ucapnya.