Selasa 13 Sep 2016 21:25 WIB

Kemenkes Imbau Masyarakat tak Panik Virus Zika

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Wanita hamil paling rentan bila terinfeksi virus zika.
Foto: Reuters
Wanita hamil paling rentan bila terinfeksi virus zika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jane Soepardi meminta masyarakat agar tak panik menghadapi kabar merebaknya virus zika di berbagai negara, termasuk di Asia.

Menurut Jane, masyarakat seharusnya lebih bersikap waspada dengan melakukan tindakan pencegahan perkembangan populasi nyamuk. Sebab, potensi merebaknya virus ini di Indonesia pun cukup besar.

"Jangan panik, orang kalau panik gak berbuat. Waspada dan bekerja... Jadi untuk kita di sini daripada menunggu tidak melakukan apa-apa seharusnya segera berbuat membersihkan lingkungan dari nyamuk," kata Jane kepada Republika, Selasa (13/9).

Kendati demikian, ia mengatakan, virus zika di Asia ini tak lebih membahayakan daripada penyakit demam berdarah yang dapat mematikan penderitanya. Bahkan, menurutnya, hingga kini masih dilakukan penelitian apakah virus zika yang menyebar di Asia ini juga berdampak terhadap penyakit mikrosefali pada bayi.  

"Di Brasil berhubungan dengan mikrosefali, jadi kan ganas. Tapi Singapura juga lapor ada kasus-kasus yang virus zika bukan virus zika Brasil, tapi daerah Asia. Singapura sedang meniliti apakah ganasnya sama dengan yang di Brazil. Jadi seluruh dunia termasuk Indonesia belum menguasai betul penyakit ini," kata dia.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement