REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK -- Pejabat Kesehatan Thailand khawatir jika virus zika akan berdampak buruk pada industri wisata di Thailand.
"Jika kita menyatakan provinsi mana saja di Thailand yang dilanda virus zika maka publik akan memperhatikan provinsi tersebut. Namun jika provinsi tersebut merupakan destinasi wisata, maka akan berdampak pada industri wisata di wilayah tersebut," kata Ahli Epidemiologi Kementerian Kesehatan Thailand, Anuttarasakdi Ratchatatat, seperti dilansir Time, Senin, (12/9).
Sejak Januari hingga saat ini 100 orang sudah terjangkit virus zika di Thailand, di antaranya 20 kasus terkonfirmasi pada Ahad, (11/9) kemarin. Pemerintah Thailand juga melaporkan sebanyak 30 wanita hamil terinfeksi virus zika di Thailand. Dari 30 wanita tersebut, sebanyak enam wanita melahirkan dengan baik tanpa komplikasi.
Mantan Direktur Regional WHO Samlee Pliangbangchang mengatakan, ia tak tahu penyebaran virus zika di Thailand hingga berapa tingkat.
Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa, nyamuk pembawa virus zika, Aedes Aegypti banyak tersebar di daerah yang cocok untuk perkembangbiakan nyamuk yakni negara dengan iklim tropis dan memiliki curah hujan tinggi. Negara tropis cocok bagi perkembangbiakan nyamuk.
Thailand merupakan negara tropis yang disukai wisatawan. Hampir sebanyak 30 juta wisatawan dari seluruh dunia datang ke Thailand. Ini membuat Thailand sebagai salah satu destinasi populer wisata luar negeri di dunia internasional.