REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku perampokan dan penyanderaan di kawasan Pondok Indah mulai merencanakan aksinya di RS Qadr, Karawaci, Tangerang pada Jumat (2/9) sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah itu, sekitar pukul 23.00 WIB mereka langsung pindah ke Hotel Asri yang berada di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Saat polisi melakukan rekontruksi atau reka ulang di hotel tersebut, Selasa (13/9), kelima tersangka diketahui sempat memesan nasi pecel lele ke satpam hotel.
"Pesan nasi pecel lele, kasih uang Rp 150 ribu ke security," ujar pemimpinan pelaku perampokan itu, Adhi John Suyadi alias AJS saat memperaktikkan adegan di hotel tersebut.
Di hotel ini, AJS menekankan kepada keempat rekannya, yaitu S (32), RHN alias H (36), SAS (52), dan S alias C (42), untuk tidak takut melakukan perampokan yang sudah direncanakannya tersebut. Dari reka ulang itu, John juga sempat menunjukkan senjata api di celananya kepada rekannya yang berinisial S. Kemudian, S menanyakan kepada AJS apakah senjata tersebut asli atau tidak.
"Ini asli bos. Hati-hati kamu, bisa saya tembak," ucap S menirukan perkataan AJS.
Dalam kesempatan itu, AJS lantas langsung menyanggahnya. Karena menurut pengakuan AJS kepada polisi dirinya tidak pernah mengancam S.
"Maaf Pak, saya tak pernah mengancam. Itu bohong," ucap AJS.
Polisi yang membacakan berita acara pemeriksaan meminta setiap reka ulang yang berlangsung tetap menjadi catatan prarekonstruksi. Jika AJS merasa keberatan, kata polisi, nanti di dalamnya bisa ditambahkan catatan.
"Semua tersangka punya hak di sini. Silakan semua tersangka menyatakan apa yang dia alami, nanti jika ada yang merasa keberatan, akan dibuatkan dalam BAP," jelas petugas yang memegang BAP rekonstruksi tersebut.