REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Puluhan rumah diterjang Topan Meranti di Taiwan, pada Rabu (14/9). Topan terkuat itu memaksa Pemerintah Taiwan menutup sekolah-sekolah dan membatalkan sejumlah penerbangan.
Biro Cuaca Taiwan memperingatkan, topan Kategori 5 ini akan mengancam beberapa kota di selatan dan timur Taiwan, termasuk Kota Kaohsiung dan Hualien. Angin kecang dan hujan deras dapat menyebabkan banjir.
Meranti membawa angin dengan kecepatan 216 km per jam. Kerusakan awal dilaporkan terjadi pada kabel listrik yang berjatuhan dan pohon-pohon yang tumbang. "Ini topan terkuat di dunia yang terjadi tahun ini. Puncaknya akan terjadi hari ini di Taiwan," kata juru bicara Biro Cuaca Taiwan, Hsieh Pei-yun.
Central Emergency Operation System menyatakan, sejumlah sekolah dan toko yang ada di Kaohsiung dan kota-kota lainnya telah ditutup dan 1.500 warga telah dievakuasi.
Taiwan Power Co menambahkan, saat ini hampir 200 ribu rumah kehilangan arus listrik. Selain itu beberapa penerbangan domestik dan internasional juga telah dibatalkan, terutama penerbangan dari dan ke Bandara Kaohsiung.
Taiwan akan merasakan Topan Meranti mulai Rabu (14/9) hingga Kamis (15/9) besok. Selanjutnya topan ini akan menuju Cina.
Meranti diperkirakan akan menerjang Provinsi Guangdong dan Fujian, Cina, pada Kamis (15/9). Pemerintah setempat dilaporkan telah membatalkan sejumlah jadwal kereta api dan bersiap mengevakuasi warganya.
Topan Meranti datang dua bulan setelah Topan Nepartak menghantam Taiwan. Saat itu ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah dan mengungsi ke wilayah yang lebih aman.
Baca juga, Ribuan Warga Taiwan Mengungsi Akibat Topan Nepartak.