REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan sosok Jenderal Budi Gunawan menjadi Fenomena bagi institusi kepolisian. Bukan hanya itu, mantan wakapolri yang kini diangkat menjadi kepala BIN ini juga telah menorehkan banyak sekali jasa bagi Polri.
"Berkesan bukan hanya melepas, bagi kami pribadi, kami lepas sosok fenomena di polri, kenapa? Karena kiprah dan jasa dari Pak BG yang luar biasa bagi polri," ujar Tito dalam sambutannya di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (14/9).
Tito berujar pada tahun 1989 terjadi konflik ideologi. Kemudian di tahun 1999 terjadi reformasi di tubuh Polri baik struktural, instrumental, dan kultural. Selanjutnya pada 2000 Polri lepas dan ditempatkan langsung di bawah Presiden.
Pada 2002 Polri diberikan kewenangan sebagai penegak hukum utama dan pencipta dan penerima kamtibnas. Tito melanjutkan sejarah Polri dari dari 1945 sampai saat ini menjadikan Polri semakin kuat.
Semua ini menurutnya tidak lepas dari peran besar seseorang yang mungkin pada masa itu tidak banyak dilihat yakni Budi Gunawan.
"Muncul Pak BG. Kenapa? Karena pas turbulensi 98-99 terjadi power stagel (pertahapan kuasa) dia pada posisi ajudan wakil presiden, setahun kemudian beliau jadi ajudan Presiden. Kami beruntung hadirnya BG di pusat kekuasaan, dia bukan ajudan biasa tapi dia punya kemampuan intelektual di atas rata-rata," papar Tito dalam acara tradisi dan pengantaran Budi Gunawan Menuju Medan Tugas.