REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Brigjen Rudi Sufahriadi mengatakan calon pengganti Santoso, Basri sebagai pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur telah tertangkap. Basri tertangkap pada Rabu (14/9) pagi di Poso Pesisir.
Rudi menuturkan dengan tertangkapnya Basri, saat ini satgas Tinombala tengah mencari kelompok teroris lainnya termasuk istri Basri. Menurut Rudi, Basri merupakan calon pimpinan kelompok teroris MIT selanjutnya.
"Basri ini adalah yang lari dari ambana tahun 2007 kita vonis di sana dan Basri juga menurut kelompok dan teman-temanya ini yang akan mimpin menggantikan Santoso rencananya," jelas Rudi di PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (14/9).
Alasannya kata dia karena selama ini Basri merupakan tangan kanan Santoso. Dengan tewasnya Santoso pada Senin 18 Juli 2016 lalu otomatis Basri yang menggantikan posisi tersebut. Selain itu kata Rudi Santoso yang selama dalam pengejaran dan persembunyian di pegunungan Poso juga membawa istrinya.
Senada dengan Santoso, Basri pun membawa istrinya. Oleh karena itu sambung Rudi, hanya pimpinan yang biasanya membawa istri mereka. "Karena Santoso bawa istri dan dia (Basri) juga bawa istri, karena kelompok rajalah yang diatas itu boleh bawa istri. Fotonya ada, dokumennya juga ada ketika Basri dan Santoso bawa istrinya," jelas Rudi.
Sehingga kata dia saat ini yang dilakukan oleh satgas timobala adalah mengejar 13 terduga teroris yang masih bersembunyi di pegunungan Poso. Termasuk istri Basri tersebut. "Sekarang pasukan sedang mengejar dimana istri basri dan kelompok lainnya," jelas Rudi.