REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR -- Pegiat demokrasi Malaysia, Bersih, pada Rabu (14/9), mengatakan akan berunjuk rasa mendesak Perdana Menteri Najib Razak mundur dari jabatannya sehingga penyelidik independen dapat memeriksa skandal keuangan 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Ketua Bersih, Maria Chin Abdullah mengatakan, unjuk rasa itu akan digelar pada 19 November. "Bersih meyakini bahwa diam bukan pilihan. Rakyat Malaysia mesti bersatu menentang korupsi dan kegagalan lembaga," kata Maria.
Gerakan serupa digelar Bersih, melibatkan 200 ribu warga pada Agustus 2015. Gerakan itu mendapat dukungan dari suku kecil Cina, yang ikut mendesak Najib mndur.
1MDB adalah lembaga keuangan negara, didirikan September 2009 dan bertugas menanamkan modal di proyek energi dan properti strategis. Najib menjabat kepala dewan penasihan 1MDB hingga saat ini.
Jaksa di Amerika Serikat mendaftarkan gugatan ke pengadilan dengan dugaan dana senilai 3,5 miliar dolar AS telah digelapkan dari 1MDB. Media Wall Street Journal melaporkan, penyelidik dunia meyakini lebih dari satu miliar dolar AS telah dikirim ke rekening pribadi Najib. Sebagian besar uang itu didapat dari 1MDB.
Meski begitu, tak satu pun data yang disiarkan menunjukkan hubungan penyalahgunaan di 1MDB dengan Perdana Menteri. Di sisi lain, Najib menyangkal seluruh tuduhan tersebut.