Rabu 14 Sep 2016 17:10 WIB

Kementan Sebut Indonesia tak Masalah tanpa Benih Bawang Impor

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petani memeriksa tanaman bawang merah di area persawahan Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Brebes, Jawa Tengah, Senin, (11/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sujono menegaskan jumlah benih bawang merah di Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan. Itu artinya, tanpa benih bawang merah impor, produksi bawang merah akan terus ada.

Kepada Republika.co.id, ia mengatakan peredaran benih bawang merah impor tersebut tidak mencapai seluruh Indonesia namun para petani tetap menanam bawang merah. Saat ini kata dia, Nganjuk dan Majalengka mulai panen bawang merah. "Mereka nanem. Benih yang diimpor nggak datang 1.500 juga tidak masalah," katanya, Rabu (14/9).

Sebelumnya, untuk menekan harga benih bawang merah di petani Perum Bulog mengimpor sebanyak 1.500 ton benih bawang merah impor dari Vietnam dan Filipina, meski hingga saat ini baru 1.175 ton yang tiba. Sayangnya pihak Bulog belum bisa dihubungi hingga saat ini untuk mengetahui sisa benih impor. Benih impor tersebut dijual dengan harga antara Rp 28 ribu hingga Rp 30 ribu.

Menanggapi kualitas benih impor yang dilakukan Bulog, Sujono menjelaskan kualitas tersebut merupakan kualitas standar benih yang dibedakan dari bawang merah konsumsi. "Tidak beli sembarangan, di pusat benih, berdasarkan rekomendasi dan izin-izin juga kejelasan darimana mereka mengambil benih," kata dia.