Rabu 14 Sep 2016 20:46 WIB

Muzakarah Ulama Imbau Muslim Pilih Pemimpin Islam

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais (tengah), bersama sejumlah tokoh islam seusai mengadakan pertemuan Mudzakarah Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Rabu (14/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais (tengah), bersama sejumlah tokoh islam seusai mengadakan pertemuan Mudzakarah Ulama dan Tokoh Nasional di Jakarta, Rabu (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) dan Majeli Ormas Islam (MOI) melakukan Mudzakarah Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada  Rabu (14/9).

Acra ini dihadiri beberapa perwakilan organisasi massa Islam, kecuali NU dan Muhammadiyah. Ketua Dewan Syura MPJ, KH. Didin Hafidhuddin menekankan pentingnya persatuan suara umat Islam, khususnya menjelang Pilkada DKI 2017, mendatang.

Hal yang sama disampaikan perwakilan dari Pimpinan Perguruan Syafi'iyah, KH. Abdulr Rasyid Abdullah Syafe'i yang mengingatkan pentingnya menaruh perhatian terhadap umat Islam. Kiai Abdul Rasyid mengutip hadits tentang orang yang tidak menaruh perhatian terhadap urusan umat Islam, maka bukan dari golongan Nabi Muhammad SAW.

"Umat Islam harus diingatkan, jangan salah pilih pemimpin yang kafir, pilihlah pemimpin yang Islam," kata dia dalam pernyataan tertulis, Mudzakarah Ulama dan Tokoh Nasional, Rabu (14/9).

Hal sama disampaikan Ketua MOI, KH. Sadeli Karim. Menurutnya, keberhasilan Ahok sebagai pemimpin DKI saat ini hanya sekedar gembar-gembor media pendukungnya. Namun, gembar-gembor media itu bukan berarti pemimpin DKI yang akan maju kembali di Pilkada DKI 2017 mendatang tidak dapat dikalahkan.

"Kekuatan pemilih Muslim adalah mujahadah, tawadhu, dan sabar. Masing-masing harus rendah hati mendahulukan calon yang lebih baik," kata Kiai Sadeli.

Sedangkan dari Tokoh Nasional, mantan Ketua MPR, Amien Rais mengingatkan bahwa apa yang dihadapi oleh umat Islam saat ini adalah konspirasi politik uang, dengan skala yang mencengangkan. Menurutnya, konspirasi politik uang itu mampu menundukkan berbagai kepentingan. Namun, ia yakin semua itu masih dapat dikalahkan dengan ikhtiar bersama dan memohon pertolongan Allah SWT.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement