REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pembangunan Jaya Ancol,Tbk (Perseroan) berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap I pada 2016 senilai Rp 300 miliar. Setelah menggelar due diligence meeting dan public expose pada Kamis (25/8), perseroan mencatat kelebihan permintaan (oversubscribed) 2,5 kali.
Dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (14/9), sebesar 60 persen dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang rekreasi, sedangkan sisanya sebesar 40 persen untuk pengembangan bisnis properti.
“Respon masyarakat sangat menggembirakan, dapat dilihat dari jumlah emisi yang ditargetkan sebesar Rp 300 miliar, total demand yang diperoleh mencapai Rp 805 miliar, artinya demand investor mengalami oversubscribed sebesar 2,5 kali. Dengan demand yang sangat menggembirakan ini, perseroan menetapkan kupon sebesar 8,1 persen untuk tiga tahun dan sebesar 8,2 persen untuk lima tahun," ujar Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol,Tbk, C Paul Tehusijarana.
Seperti yang dipaparkan dalam due diligence meeting dan public expose perseroan, penerbitan obligasi ini merupakan salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan dana tambahan guna mengembangkan bisnis lebih besar lagi. Saat ini, perseroan mengelola kawasan rekreasi dan properti Ancol Taman Impian. Perseroan telah menyiapkan rencana strategis untuk pengembangan bisnis rekreasi pada tahun 2015-2023, di antaranya pengembangan kawasan rekreasi baru di lahan reklamasi, Pulau K.
Obligasi ini mendapatkan peringkat AA-(double A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Dalam memasarkan obligasi, perseroan telah menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.
Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga. Sesuai indikasi jadwal saat ini, pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 29 Desember 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi adalah pada 29 Desember 2019 untuk obligasi seri A (tiga tahun) dan 29 September 2021 untuk obligasi seri B (lima tahun).
Perseroan diperkirakan akan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 20 September 2016, dan menjalankan masa penawaran umum pada 22–26 September 2016. Adapun Pencatatan di Bursa Efek Indonesia rencananya akan dilakukan pada 30 September 2016.