REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Saat ini di pesisir pantai di Queensland, Australia, terdapat ratusan bangkai perahu dan perahu yang ditinggalkan pemiliknya.
Pihak berwenang Maritime Safety Queensland mengatakan ratusan pemilik perahu sengaja meninggalkan perahu mereka dan membiarkan pemerintah untuk menanganinya. Diperkirakan biaya untuk memindahkan sekitar 200 perahu yang dikategorikan dibuang oleh pemiliknya di sepanjang pesisir negara bagian tersebut, bisa mencapai enam juta dolar AS.
Menurut aturan federal dan negara bagian, pemilik perahu bertanggung jawab atas penanganan bangkai perahu mereka ataupun perahu yang mereka tinggalkan.
General Manager Marine Safety Patrick Quirk menjelaskan, perahu-perahu yang ditinggalkan itu menimbulkan masalah mulai dari daerah Normanton di Gulf of Carpentaria hingga ke daerah Gold Coast. Perahu yang dibuang itu bisa juga memicu bahaya bagi pelayaran serta berpotensi menimbulkan masalah lingkungan. Menurut dia, akhirnya uang pajak rakyat yang harus dikeluarkan untuk membiayai semua itu.
"Hal ini tak terjadi dalam semalam, ini terjadi dalam beberapa tahun. Saya kira orang perlu sadar, jika punya perahu yang tak lagi disukai atau tak lagi diinginkan, mereka bertanggung jawab mengatasinya sekarang daripada menjadi masalah bagi negara bagian," kata Quirk.
Quirk mengatakan, perahu yang dijadikan tempat tinggal atau houseboats merupakan jenis perahu yang paling banyak dibuang.
"Mereka itu antara sudah bosan atau tak sanggup lagi memeliharanya," ujar Quirk. "Sayangnya sebagian orang pergi begitu saja meninggalkan perahunya di jangkarnya atau di tambatnya."
Dia memperingatkan para pemilik perahu yang terbuang itu mereka tak boleh berharap pemerintah yang akan membayar segala biayanya.