Kamis 15 Sep 2016 10:47 WIB

Ilmuwan Australia Uji Coba Sel Induk pada Penderita Parkinson

Ilustrasi dokter
Foto: reuters
Ilustrasi dokter

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para peneliti telah berhasil menyuntikkan sel induk (stem cell) ke dalam otak seorang pria asal negara bagian Victoria berusia 64 tahun sebagai bagian dari pengobatan percobaan untuk penyakit parkinson. Peneliti mengklaim jenis ini yang pertama di dunia.

Sejauh ini belum ada obat yang dikembangkan untuk menghentikan perkembangan parkinson, yang mempengaruhi 80 ribu orang Australia. Dan para peneliti di Rumah Sakit Royal Melbourne mengatakan karena sel-sel induk diciptakan di laboratorium, dilema etis dalam menggunakannya sempat dihindari.

Biasanya, pengobatan bedah untuk parkinson adalah stimulasi otak dalam, dengan ahli bedah saraf mengebor lubang ke dalam tengkorak pasien dan menempatkan kabel menjadi dua bagian otak. Menurut keterangan dokter bedah syaraf di Rumah Sakit Royal Melbourne, Garish Nair dalam percobaan terbaru, jutaan sel induk disuntikkan ke 14 situs di otak pasien.

Ia mengatakan, sebelum percobaan manusia dilakukan, ia dan rekan-rekannya menghabiskan berminggu-minggu praktek model 3D."Tantangannya adalah untuk melakukannya dengan cara meminimalkan jumlah waktu yang Anda butuhkan untuk memasukkan alat melalui otak, untuk meminimalkan kerusakan," ujar Dr Garish Nair.

"Jadi kami harus benar-benar merencanakan metodologi baru untuk melakukannya. Saya pikir kami lakukan sekitar tiga atau empat percoban sebelum kami yakin kami benar," ujarnya.

Garish mengatakan, harapan mereka adalah sel-sel induk akan meningkatkan kadar dopamin neurotransmitter. "Jadi parkinson adalah penyakit yang muncul karena kekurangan dopamin di otak. Gejalanya adalah tremor, kekakuan, dan tak mampu untuk mengekspresikan emosi, memengaruhi cara berjalan. Semua fungsi-fungsi itu dimediasi oleh dopamine," jelas Dr Garish Nair.

Ia menyambung, "Kami akan memantau pasien ini untuk melihat apakah mereka mengalami perbaikan dalam gejala parkinson's."

Informasi kunci:

• Penyakit parkinson’s memengaruhi 80.000 warga Australia

• Parkinson’s terjadi ketika ada kekurangan dopamin di otak

• Percobaan jutaan sel induk terbaru disuntikkan ke 14 situs di otak pasien

Dilema etis penggunaan sel induk dihindari

Garish mengatakan, percobaan ini juga akan menghindari dilema etis yang terlibat dalam penggunaan sel induk karena itu menggunakan sel saraf yang diproduksi di laboratorium oleh sebuah perusahaan biotek Kalifornia. "Sel induk selalu memiliki masalah etis di baliknya, karena Anda secara tradisional mendapatkannya dari apa yang disebut sel induk embrionik, sehingga Anda perlu mendapatkannya dari embrio yang telah mati," terang Dr Garish Nair.

Ia mengungkapkan, "Jadi keindahan teknik ini adalah bahwa ini adalah telur tak dibuahi yang diaktifkan di laboratorium, sehingga tak ada masalah etika untuk menggunakannya sebagai pengobatan utama."

Tetapi hal lainnya di lapangan telah menggunakan pendekatan yang lebih hati-hati, dan mempertanyakan apakah terapi berbasis sel induk benar-benar siap untuk uji klinis.

Sebuah makalah yang diterbitkan pada bulan Maret, dengan kontribusi penulis dari Insitut Florey Melbourne, memeringatkan: "Kecuali data pra-klinis dan persetujuan peraturan diperoleh, uji coba dini pada manusia bisa menodai kerja ilmiah bertahun-tahun dan mengancam untuk menggagalkan bidang kedokteran yang menarik ini."

Tapi para peneliti uji coba mengatakan, mereka memiliki persetujuan etis, persetujuan Otoritas Pengobatan Terapi (TGA) dan mengatakan, uji coba pra-klinis dilakukan pada monyet, serta lebih dari 400 tikus.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/ilmuwan-australia-ujicobakan-terapi-sel-induk-pada-penderita-pa/7845788
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement