REPUBLIKA.CO.ID, Sarana masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah semata. Namun, masjid pun dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat seperti kegiatan sosial, pendidikan, dan ekonomi. Hal inilah yang menjadi dasar dibangunnya Masjid Raya Provinsi Jawa Barat Raudhatul Irfan di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
Bangunan masjid itu, tampak megah berada di pinggiran jalan utama Sukabumi-Bogor, tepatnya di lintasan Jl Lingkar Selatan yang masuk jalan provinsi. Ide awal pembangunan masjid ini pun berawal dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Dinas Bina Marga Jabar. Peletakan batu pertama masjid dilakukan Gubernur Jabar pada 29 Januari 2013. Sementara peresmiannya tepat dilakukan pada 7 Juli 2014. Luas bangunan masjid mencapai 1.480 meter persegi.
“Kita ingin menjadikan masjid ini sebagai pusat ibadah dan kegiatan lainnya,” ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Raya Raudhatul Irfan, Abdul Malik. Hal ini sesuai dengan fungsi masjid di zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada saat itu, masjid tidak hanya menjadi lokasi ibadah saja. Melainkan juga menjadi sarana bagi kegiatan ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, Masjid Raudhatul Irfan bercita-cita ingin menjadi pusat peradaban Islam di Sukabumi.
Hal ini sejalan dengan nama Masjid Raudhatul Irfan. Nama masjid, kata Abdul Malik, diambil dari kitab tafsir KH Ahmad Sanusi. Sementara pengertiannya secara filosopis yakni taman pengetahuan. Sehingga, masjid dapat dijadikan tempat untuk belajar dan mencari pengetahuan.
Abdul Malik mengatakan, keberadaan masjid dapat menjadi salah satu sarana untuk mewujudkan peradaban Islam. “Kalau umat Islam ingin mengembalikan kejayaannya, maka harus dekat dengan masjid,” ujar dia.
Untuk memakmurkan masjid, DKM Masjid Raya Raudhatul Irfan pun secara rutin menggelar kegiatan pengajian untuk umum. Misalnya, pengajian Ahad (jihad) yang digelar pada Ahad Subuh.
“Pengajian lainnya biasa dilakukan pada Rabu malam dan Sabtu,” ujar pengurus DKM Bidang Kesekretariatan Didim Dimyati. Jamaah yang datang mengikuti pengajian ini, kata dia, berasal dari warga sekitar masjid dan dari berbagai wilayah di Sukabumi.
Didim mengatakan, masjid juga dijadikan tempat pengajian bagi organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Para pelajar yang tergabung dalam Qurani Club (QC) Indonesia juga melakukan pengajian di Masjid Raudhattul Irfan.
Selain itu, di lingkungan masjid, seringkali dilakukan kegiatan sosial seperti gerakan donor darah massal yang melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI). Sedangkan pada saat Ramadhan, kegiatan di masjid makin semarak. Bahkan, pengurus DKM menyediakan makanan untuk buka puasa atau takjil.
Diakui Didim, para jamaah yang datang untuk shalat lima waktu kebanyakan adalah warga yang melintas di Jl Raya Sukabumi-Bogor. Hal ini dikarenakan lokasi masjid yang cukup strategis di pinggiran jalan utama Sukabumi-Bogor. Terlebih, lokasi parkir di dalam kompleks masjid cukup luas.
Didim mengungkapkan, pada 2016 ini, DKM tengah merancang sejumlah program untuk memakmurkan masjid. Misalnya dengan membentuk remaja masjid. Kehadiran remaja masjid ini akan semakin menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan keagamaan yang positif bagi perkembangan remaja.
Wakil Ketua I DKM Masjid Raya Raudhatul Irfan, Paikun, menambahkan, saat ini, DKM juga tengah merencanakan program renovasi terhadap sejumlah bagian masjid yang mengalami kerusakan. Rencananya, pada awal 2016 ini, upaya perbaikan masjid akan segera dilakukan dengan alokasi anggaran dari Pemprov Jabar. “Perbaikan diperlukan untuk memberikan kenyamanan kepada jamaah yang beribadah di masjid,” kata Paikun.