Kamis 15 Sep 2016 11:46 WIB

'Hanya Presiden yang Tahu Pengganti Arcandra'

Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar mempersiapkan materi paparan saat akan berbicara dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (8/9). (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar mempersiapkan materi paparan saat akan berbicara dalam diskusi publik di Jakarta, Kamis (8/9). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan hingga saat ini dirinya belum mengetahui siapa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru pengganti Archandra Tahar.

"Hanya Presiden yang tahu, hanya Pak Jokowi yang tahu, yang jelas bukan Pramono Anung," kata Pramono Anung di Jakarta, Kamis (15/9).

Pada 15 Agustus 2016 Presiden Jokowi memberhentikan dengan hormat Archandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM sejak 16 Agustus 2016. Jokowi kemudian menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Pelaksana Tugas Menteri ESDM hingga ditunjuk Menteri ESDM.

Pramono menyebutkan agenda Presiden Jokowi pada Kamis ini setelah pulang dari Jawa Timur adalah intern dan besoknya atau Jumat (16/9) baru ada dua rapat terbatas (ratas) kabinet.

"Hari ini intern, besok ada dua ratas," kata Pramono Anung.

Ia menjelaskan dua ratas itu adalah pertama ratas mengenai pembiayaan infrastruktur non APBN dan kedua hal-hal yang berkaitan dengan dengan perkembangan pembahasan APBN. "Pemerintah melihat pembangunan infrastruktur yang dicanangkan Presiden tidak boleh terhambat sehingga nanti akan ada PINA atau pembiayaan infrastruktur non APBN," katanya.

Ia berharap pembiayaan infrastruktur non APBN segera diputuskan agar program penyediaan infrastruktur yang menjadi program prioritas tetap dapat berjalan dan kalau perlu ditingkatkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement