REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Banjir bandang dan tanah longsor melanda Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, Rabu (14/9) malam. Banjir berlangsung hingga Kamis (15/9) subuh dan menghanyutkan satu rumah warga.
Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, mengatakan banjir merendam rumah 42 kepala keluarga. Sebelum banjir, hujan deras sempat mengguyur desa sekitar pukul 21.00. Curah hujan yang tinggi selama tiga jam menyebabkan sejumlah tebing longsor. "Ada lima titik tebing yang longsor," jelas Hendik, Kamis (15/9).
Saat longsor terjadi, dirinya sedang berada dalam perjalanan dari Kota Malang. Mobilnya pun sempat terjebak di antara longsoran namun berhasil keluar dari longsoran tersebut.
Di tengah hujan deras, ia mendapat kabar dari warga bahwa debit air Sungai Tundo mulai tinggi. Karena hujan tak kunjung reda, air sungai yang membelah desa tersebut meluap ke permukiman penduduk. "Air sungai juga meluap hingga ke jalan," katanya.
Batu-batu besar dan batang pohon ikut hanyut bersama air bah. Selain menghanyutkan rumah dan merusak infrastruktur, empat kandang kambing milik warga turut terbawa banjir. Ketinggian air sempat naik hingga satu meter.
Tim dari PMI Kabupaten Malang menyiagakan 25 personel tak lama setelah air dilaporkan meluber. Kasie Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang Muji Utomo mengatakan para petugas membantu evakuasi warga dan membersihkan rumah warga yang terdampak banjir. Pihaknya juga akan menginventarisasi kerugian dan memasok logistik yang dibutuhkan warga.