REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Komandan Garda Revolusi Iran (IRGC) Laksamana Ali Fadavi meminta Angkatan Laut AS keluar dari Teluk Persia dan pulang ke rumah. Hal itu untuk mencegah terjadinya konfrontasi.
"Kehadiran Amerika Serikat di Teluk Persia merupakan alasan dari ketidakamanan, mereka harus dihentikan. Kehadiran mereka adalah akar masalah karena sikap tidak profesional," ujar Fadavi seperti dikutip Fars, kemarin.
Ia menggarisbawahi, langkah yang diambil Angkatan Laut IRGC serta perangkat intelijen Iran telah mencegah terjadinya konfrontasi di Teluk Persia.
Ketegangan antara militer AS dan Iran berulangkali terjadi. Belum lama ini, militer Iran mengancam akan menembak jatuh dua pesawat angkatan laut milik Amerika Serikat di atas Selat Hormuz.
"Iran mengancam akan menjatuhkan pesawat kami. Mereka juga mengancam akan menembakkan misil kepada pesawat kami," kata seorang sumber di angkatan laut AS seperti dilansir Al Arabiya, Selasa, (13/9).
Dua pesawat angkatan laut Amerika diketahui sedang melakukan patroli di Selat Hormuz. Mereka mendapatkan panggilan dari Angkatan Udara Iran agar segera meninggalkan Selat Hormuz.
Namun dua pesawat Amerika tersebut tak mempedulikan peringatan Iran. Mereka tetap menjalankan misinya di Selat Hormuz. Amerika disebut hanya mengetes bagaimana reaksi Iran terhadap mereka.
Baca juga, Iran Ancam Tembak Jatuh Dua Pesawat Amerika.