REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menantang balik calon gubernur pertahana (pejawat) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, untuk bersama membuka dana kampanye masing-masing secara jujur. Ajakan Sandiaga ini, menjawab Ahok untuk bersama-sama membuka seluruh aliran dana kampanye baik calon dari pejawat atau dirinya.
Bagi Sandi, selama ini publik masih mempertanyakan apakah sumbangan kecil-kecilan dan pembelian suvenir mampu menyewa booth besar di mal-mal Jakarta. "Saya siap membuka semua dana kampanye dan saya ingin hal ini juga dilakukan Ahok. Sebab publik juga mau tahu biaya booth-booth yang dibuka di mal itu dari mana dananya," kata Sandi saat mengunjungi Kantor Republika.co.id, Kamis (15/9).
Sandi juga meminta Ahok berani transparan siapa penyumbang dana terbesarnya, yang membiayai seluruh operasional tim pemenangan Ahok, baik saat ia mulai menjadi calon perseorangan hingga kini diusung tiga partai. Termasuk tim media, Ahok yang ia yakin semua itu memakan modal yang tidak sedikit. "Pasti ada yang modali," katanya.
Tidak sampai di situ, Sandiaga bahkan menantang Ahok membuka semua kekayaan dan potensi sumbangan ke keluarganya. Termasuk jumlah pajak yang harus dibayarkan. Sandi mengaku akan membuka data pembayaran pajaknya dalam waktu 10 tahun terakhir tanpa ada yang ditutupi. "Karena saya akan melakukan itu, karena itu komitmen kita bersama. Kalau kita berbicara bersih, jujur, ayo buka semua," ujarnya.
Sebelumnya Sandi menjawab tantangan Ahok terkait pembuktian terbalik harta kekayaan. Sandi bahkan tak gentar dengan tantangan Ahok tersebut, dan balik menantang Ahok membuka bukan hanya pembuktian terbalik harta kekayaan, tapi hingga terbuka siapa penyumbang dana terbesar kampanyenya selama ini.