REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Dosen BSI Pontianak memberikan pelatihan perakitan komputer, desain animasi, pembuatan grafik dan pelatihan microsoft office pada anak didik (Andik) Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) Pontianak.
Acara yang diadakan di Lapas Anak Kelas II B Pontianak itu melibatkan 18 dosen Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) BSI Pontianak sebagai tutor.
Pada pelatihan yang dilaksanakan selama seminggu, 1-8 September 2016 itu, sebanyak 26 Andik diberikan pengetahuan tentang cara merakit komputer, pembuatan slide untuk presentasi, desain animasi transisi, pembuatan grafik hingga cetak dokumen presentasi menggunakan Ms. Power Point.
Direktur AMIK BSI Pontianak Dedi Saputra melalui LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) BSI mengaku terpanggil untuk melaksanakan pengabdian masyarakat pada lapas dengan harapan pendidikan anak tetap terjaga."Hal itu merujuk pada UU Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) yang menyatakan bahwa setiap anak dalam proses pidana berhak memperoleh pelatihan dan pembinaan," kata Dedi Saputra.
Para peserta mengaku sangat senang mendapatkan pelatihan tersebut. “Dari pelatihan ini kami semua bisa mempelajari cara merakit komputer dan bisa mengenal Ms.Power Point yang mungkin masih banyak dari kami yang belum mengetahui tentang materi itu,” ucap Yulius Alpinus (17) salah seorang andik yang menjadi peserta pelatihan.
Ketua LPPM BSI Latifah mengungkapkan hal senada dengan Dedi. “Kegiatan akan terus dilanjutkan dan diagendakan sebagai kegiatan rutin kami sebagai komitmen LPPM BSI Pontianak untuk senantiasa mengembangkan potensi Andik yang ada di LPAS/LPKA Pontianak,” ujarnya.
Ia berharap dengan adanya kegiatan ini anak-anak dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di bidang komputer untuk diterapkan dan diaplikasikan ketika kembali kepada masyarakat.
Kepala LPAS/LPKA Pontianak Slamet Budiono mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada BSI Pontianak yang telah mau peduli dan berbagi ilmu di bidang komputer kepada para Andik. Ia berharap agar program pelatihan tersebut dapat dilaksanakan secara berkesinambungan. “Kegiatan ini sangat membantu kami dalam membina para Andik khususnya di bidang komputer yang sangat bermanfaat untuk mereka,” ungkapnya.
Pada akhir sesi pelatihan peserta diuji dengan serangkaian tes, baik teori maupun praktik, untuk evaluasi pembelajaran untuk kemudian diberikan sertifikat. Semoga harapan kedua belah pihak dalam membangun anak-anak bangsa yang lebih baik dapat terwujud.