REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait menyebutkan sindikat kejahatan seksual merupakan jaringan yang sudah terorganisasi. Aris meminta Bareskrim Polri mampu untuk membongkar sindikat predator anak yang sangat rapi tersebut.
Aris menuturkan kasus prostitusi anak yang terungkap di Bogor melibatkan sindikat jaringan asal Cirebon dan Kuningan. Kejahatan seksual ini, kata dia, tentu saja kejahatan luar biasa yang terorganisasi baik melalui internet maupun langsung.
Aris pun mengaku akan membantu penyidik memberikan data-data jaringan kejahatan seksual tersebut. Beberapa di antaranya yakni jaringan Jakarta- Kebon kacang, Batam- Nagoya dan Natuna, Lampung- Pasir Putih dan Panjang serta Sumatera Barat- Pariaman, Bukit Tinggi dan Lubuk Linggau.
Selanjutnya jaringan Medan, Belawan, Deli, Sanggau, Singkawan, Denpasar Bali, dan Kupang. Kemudian jaringan Senggigi, Lombok Timur, Lombok Barat, Manado, Jaringan Cirebon dan Jaringan Kuningan.
Para predator ini kata Aris melancarkan aksi kejahatannya dengan langkah-langkah yang sudah terlatih. Mereka melakukan pendekatan kepada anak yang akan menjadi sasaran atau korban secara step by step.
"Jadi mereka melakukan penyelidikan terlebih dahulu pada anak-anak ini yang menjadi sasaran utama," ujar Aris di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (15/9).
Langkah selanjutnya kata Aris, pelaku berusaha menyelidiki lingkungan dan kondisi anak tersebut. Apakah anak ini dalam kondisi keluarga yang kacau atau anak tersebut baru saja putus cinta, atau juga anak tersebut dalam kondisi terhimpit ekonomi.
"Mereka akan melakukan pendekatan sampai mendapatkan kepercayaan dulu dari yang mereka inginkan (korban)," jelas Aris.
Selanjutnya kata Aris anak-anak tersebut akan dicampakkan dengan cara dijual. Sehingga pada kasus ini sambung Aris melibatkan penipuan dan kekerasan oleh orang yang belum dikenal sebelumnya.
Aris menambahkan bukan saja proses rehabilitas dan terapi yang sangat penting saat ini. Namun konsen penyidik untuk membongkar sindikat tersebut juga sangat ia tekankan. Sehingga tambahnya dengan terbongkarnya praktek prostitusi anak untuk gay di Bogor, menjadi peringatan bahwa negara harus hadir. Para pemangku kepentingan dapat duduk bersama, melakukan pendeteksian dini, dan merespon kasus bersama-sama.