Jumat 16 Sep 2016 07:12 WIB

Psikiater: Kecil Kemungkinan Jessica Membunuh Mirna

Terdakwa Jessica Kumala Wongso saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterang saksi ahli ahli Toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI) Budiawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Terdakwa Jessica Kumala Wongso saat menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterang saksi ahli ahli Toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI) Budiawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikiater Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Irmansyah mengatakan kecil kemungkinan Jessica Wongso, membunuh sahabatnya sendiri Wayan Mirna Salihin. Hal ini didasarkannya pada hasil pemeriksaan psikologis Jessica, terdakwa atas kasus meninggalnya Mirna, yang dilakukan oleh psikiater forensik Natalia Widiasih Raharjanti.

"Agresivitas akibat kekesalan atas permasalahan yang menimpanya tidak terlalu berpotensi menyakiti orang lain. Kemungkinan akan tetap ada, tetapi menurut pengalaman saya, sangat kecil," ujar Irmansyah yang hadir sebagai saksi ahli dari pihak terdakwa, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (15/9) malam.

Adapun pada persidangan pada Kamis (18/8), saksi ahli dari JPU, Natalia Widiasih mengatakan saat dalam kondisi banyak masalah dan tekanan, Jessica cenderung bersikap agresif secara tiba-tiba terhadap diri sendiri maupun orang lain. Natalia, pakar dari Universitas Indonesia, mendapatkan data itu dari Kepolisian New South Wales yang menyatakan kalau tekanan misalnya putus pacar atau terkait relasi, kecenderungan agresifitas itu muncul.

Irmansyah meyakini semua metode pemeriksaan yang telah dilakukan Natalia sudah benar dan komprehensif. Oleh karena itu dia pun meyakini bahwa Jessica tidak megalami gangguan jiwa yang berat, seperti apa yang diungkapkan Natalia.

Sementara itu, ketika ditanyakan potensi kekerasan setelah nasihat yang diberikan Mirna kepada Jessica pada tahun 2014 dalam pertemuan di Australia oleh tim pengacara terdakwa, dia mengatakan hal tersebut sangat kecil kemungkinannya.

Apalagi, Mirna dan Jessica sempat bertemu di Jakarta pada akhir tahun 2015 dalam jangka waktu yang cukup lama.

"Selain itu tidak ada kata-kata sakit hati. Penelitian dokter Natalia dan timnya juga mendapatkan hasil bahwa Jessica tidak memiliki masalah dengan Mirna," kata Irmansyah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement