REPUBLIKA.CO.ID, AUKLAND -- Bank dan kepolisian Selandia Baru kini bersikap lebih terbuka dengan mengizinkan karyawan Muslimah berhijab. Langkah yang diawali Kiwi Bank ini menjadi tren tersendiri di negara tersebut.
Media setempat Stuff, Rabu (14/9), melansir pengumuman Westpac New Zealand untuk menambahkan jilbab dalam daftar seragam mereka. Sebelumnya, Westpac Australia telah menjanjikan akan memerbolehkan karyawannya berhijab, dimulai saat rotasi tahun depan. Perusahaan ini bahkan menggandeng desainer khusus untuk merancang seragam hijab mereka. Di Westpac New Zealand, hijab menjadi pilihan seragam mulai dua tahun mendatang.
ANZ mengikuti langkah serupa. Mereka menyepakati hijab sebagai bagian dari seragam perusahaan. "Staf ANZ dipersilakan untuk mengenakan hijab dan turban masing-masing," kata salah satu juru bicara ANZ.
Keterbukaan juga ditunjukkan oleh aparat kepolisian di New Zealand. Tak hanya jilbab, atribut kepercayaan lain juga diperbolehkan. "Karena pasukan kepolisian kini semakin beragam, kami perlu memastikan, kami merespon kebutuhan dan keinginan individual mereka," ujar salah satu pejabat kepolisian Selandia baru.
Sebelumnya, kepolisian Selandia Baru juga memberikan izin penggunaan turban kepada penganut kepercayaan Sikh. Kebijakan ini telah diterapkan sejak 2008. Juru bicara BNZ menyatakan, tidak ada masalah dengan penggunaan hijab di perusahaan tersebut. "Kami bahagia seperti halnya mereka, dan kami punya beberapa karyawan yang sudah melakukannya," kata dia.
Perusahaan lain yang menerapkan kebijakan serupa adalah ASB. Manajer cabang ASB, Logan Munro, menyatakan perusahaannya memiliki unit khusus yang menangani tentang keberagaman. Merekalah yang menginisiasi ide untuk membolehkan karyawan berhijab.
"Kami mempersilakan para karyawan untuk menggunakan pilihan seragam ini," kata Logan.