REPUBLIKA.CO.ID,MANILA -- Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay mengatakan, Filipina benar-benar berkomitmen untuk terus menjadi sekutu Amerika Serikat.
"Namun perlu diketahui, Amerika tak bisa menggurui kami soal HAM dan memperlakukan kami seperti adik kecil berkulit coklat. Filipina sudah paham soal HAM," katanya, Kamis (15/9).
Yasay juga menolak kritik Amerika terhadap Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang melancarkan perang terhadap narkoba. Ia juga menolak kalau perang terhadap narkoba menyebabkan ribuan pembunuhan secara ilegal.
"Kami tak pernah memaafkan pembunuhan secara ilegal. Namun kami berharap hubungan Amerika-Filipina harus dibangun berdasarkan saling menghargai," ujarnya.
Yasay meminta agar sebagai saudara, Amerika dan pemimpin Amerika menghormati aspirasi Filipina. "Kami tak bisa selamanya jadi adik kecil Amerika. Kami harus berkembang, kami harus tumbuh, dan kami akan menjadi kakak bagi rakyat Filipina sendiri."
Amerika, kata dia, harus bisa menjaga sikapnya. "Jangan pergi ke Filipina dengan bilang kami akan membantumu tumbuh, kami akan mengajarimu soal HAM."
Presiden Duterte, kata Yasay, sangat menghargai sekutu Amerika. Namun, ia mengatakan jangan pernah menggurui Filipina soal HAM sebab di Filipina punya aturan sendiri.