REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Pada Jumat (16/9) dini hari, pukul 02.45 WIB, hampir seluruh wilayah Ambon dan Seram, Provinsi Maluku, diguncang gempa bumi tektonik. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan itu berkekuatan 5,2 skala richter.
Pusat gempa terletak pada koordinat 3.77 lintang selatan (LS) dan 129.10 bujur timur (BT). Tepatnya di laut pada jarak 104 kilometer arah timur Ambon dengan kedalaman 113 km.
“Terkait dengan peristiwa gempa bumi yang terjadi ini, maka kepada warga pesisir di Pulau Seram, Ambon, Nusa Laut, dan Buru diimbau agar tetap tenang, mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/9).
Ia menjelaskan, dampak gempa ini menimbulkan guncangan kuat di wilayah Ambon, Paso, Haruku, Saparua, Nusa Laut, dan Piru. Selanjutnya, Kairatu, Amahai, Atiahu, Kisalaut, Mesing, dan Kamar.
Guncangan dirasakan banyak orang setempat. Benda-benda tergantung dilaporkan berayun dan jendela kaca bergetar. Daryono menambahkan, beberapa warga yang sempat terbangun dari tidur berusaha keluar rumah.
“Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan rumah akibat gempa bumi,” kata dia.
Berdasarkan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini berintensitas menengah karena dipicu aktivitas subduksi lempeng. Sistem subduksi Seram menyusup ke selatan di bawah Pulau Seram dan Ambon sehingga mengalami deformasi di zona Benioff Seram.