REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Masyarakat kota Kupang diminta menyediakan penampung air berukuran besar untuk tempat penampungan air bersih bantuan pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih yang mulai melanda.
"Penampungan air itu diperlukan agar bantuan air bersih yang disalurkan melalui tangki air nantinya bisa langsung dialirkan ke tempat itu, dan selanjutnya dimanfaatkan bersama oleh warga di kelurahan itu," kata Wali Kota Kupang Jonas Salean, Jumat.
Pemerintah setempat melalui BPBD melakukan pendataan ke lapangan untuk mengetahui takaran krisis air bersih pada 51 kelurahan di enam kecamatan daerah itu.
Berdasarkan hasil pendataan lapangan bekerja sama dengan pihak kelurahan, lalu ditentukan kelurahan penerima bantuan air bersih gratis dari pemerintah. Pemkot Kupang lalu menyalurkan air bersih menggunakan tangki air secara teknis dilaksanakan oleh BPBD Kupang.
Pihak kelurahan harus menyediakan tempat penampungan yang besar agar air yang disalurkan tersebut bisa dimanafaatkan secara bersama oleh warga.
"Dengan begitu, saat penyaluran air oleh BPBD tidak lagi mengalami kesulitan," kata Jonas pula.
Mantan Sekretaris Daerah Kota Kupang itu membenarkan setiap tahun saat memasuki musim kemarau, warga daerah itu akan mengalami kesulitan pemenuhan air bersih sebagai akibat penurunan debit air perusahaan daerah air minum (PDAM) setempat.
Karena itu, Pemkot Kupang menerapkan kebijakan pembagian air secara gratis langsung kepada warga di setiap kelurahan untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih.
Dia menyatakan, langkah lain yang sedang dilakukan pemerintah adalah mengupayakan percepatan realisasi pembangunan bendungan di Kelurahan Kolhua agar bisa membantu warga di tengah krisis air melanda karena kemarau ini.
"Koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk percepatan pembebasan lahan terus dilakukan, sehingga pengerjaan fisik bisa segera dilakukan," kata Jonas.