REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebanyak 18 rumah di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah terseret banjir yang melanda daerah itu belum lama ini.
Bupati Donggala, Kasman Lassa, Jumat (16/9) membenarkan banjir yang menerjang Kecamatan Banawa Selatan pada 14 September 2016 menghanyutkan dan merusak puluhan rumah penduduk di wilayah itu.
Kecamatan Banawa Selatan, kata Bupati Kasman selama ini merupakan wilayah rawan bencana alam banjir. Ketika curah hujan tinggi dipastikan terjadi banjir.
Namun demikian, kata dia, tidak ada korban jiwa atau warga yang mengalami luka-luka dalam musibah banjir yang melanda kecamatan tersebut. Kecuali kerugikan materi yang dialami sejumlah warga akibat rumah hanyut dan mengalami kerusakan parah.
Bupati Kasman juga terus mengimbau warganya yang berada di sejumlah wilayah yang selama ini rawan banjir untuk tetap waspada. Menurut dia, dalam kondisi cuaca ektrem, dimana curah hujan meningkat, memungkinkan terjadi bencana alam baik banjir dan tanah longsor.
Karena itu, warga yang bermukim di pinggiran sungai untuk tetap siaga. "Jangan sampai lengah, sebab banjir datang tiba-tiba," katanya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Sulteng, Bartholomeus mengatakan dua daerah di Sulteng pekan ini dilanda banjir. Banjir bandang terjadi di Kabupaten Tolitoli dan Donggala. Khusus banjir bandang di Tolitoli sempat membuat sebagian aktivitas masyarakat sempat terhenti sepanjang hari.
Banjir di Tolitoli terjadi juga pada 14 September 2016 akibat air sungai di wilayah itu meluap menyusul hujan lebat.
Di Sulteng, kata dia, hampir semua daerah rawan banjir dan tanah longsor karena memiliki banyak sungai dan juga struktur tanah labil. Karena itu, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada di kala musim hujan seperti sekarang ini. Sulteng termasuk dalam beberapa daerah di Tanah Air yang sepanjang medio September 2016 ini memiliki cuaca ekstrem.