Jumat 16 Sep 2016 12:04 WIB

Ledakan Kapal Cepat di Bali Diduga karena Tabung Bahan Bakar Bocor

Tim medis mengevakuasi jenazah warga negara asing korban kecelakaan kapal wisata Gili Cat II di Rumah Sakit Penta Medika, Karangasem, Bali, Kamis (15/9).
Foto: Diah Iriana/Antara
Tim medis mengevakuasi jenazah warga negara asing korban kecelakaan kapal wisata Gili Cat II di Rumah Sakit Penta Medika, Karangasem, Bali, Kamis (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Denpasar, Bali, memeriksa kapal cepat yang meledak saat berlayar dari Padangbai menuju Gili Trawangan Kamis (15/9).

"Saat ini tim Labfor memeriksa kapal untuk memperdalam apa pemicu ledakan," kata Kepala Polres Karangasem, Ajun Komisaris Besar Polisi Sugeng Sudarso, Jumat (16/9).

Menurut dia, pemeriksaan ini merupakan yang kedua kali terhadap bangkai kapal yang saat ini berada di Dermaga Padangbai, Karangasem. Sugeng menjelaskan penyebab ledakan pada kapal cepat Gili Cat 2 itu telah diketahui yakni dari bensin atau bahan bakar kapal tersebut.

"Untuk sementara penyebab ledakan diduga ada kebocoran tabung bahan bakar atau salurannya sehingga keluar gas di bawah dek yang terakumulasi dan dalam tekanan tinggi," imbuhnya.

Sebelumnya sekitar pukul 09.25 Wita, Fast Boat Gili Cat 2 bertolak dari Dermaga Rakyat Padangbai, Karangasem menuju Pulau Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat. Namun baru sekitar 10 menit berlayar atau baru sejauh 200 meter, kapal itu meledak pada bagian mesin. Ledakan keras tersebut menyebabkan dua orang penumpang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana menabahkan bahwa dua orang penumpang yang tewas tersebut berkewarganegaraan Austria dan Spanyol. Keduanya saat ini sudah dibawa ke RSUP Sanglah Denpasar. Sedangkan belasan penumpang lainnya masih di rawat di sejumlah rumah sakit.

Kapal Cepat Gili Cat 2 membawa 35 orang penumpang, semuanya warga negara asing dan empat orang anak buah kapal yang merupakan WNI.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement